Punya Niat Mulia, Ini Cerita Penjaga Perlintasan Kereta yang Rela Tak Digaji

"Enggak dibayar saya ikhlas, niatnya mau membantu orang yang lewat," kata Suwandi ketika ditemui Tribun Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Tribunjabar/Yongky Yulius
Ilustrasi penjaga perlintasan kereta 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Khairunnisa

TRIBUNJAKARTA.COM, PETAMBURAN - Suwandi (67), penjaga perlintasan kereta Jalan Petamburan mengaku bekerja secara sukarela.

"Enggak dibayar saya ikhlas, niatnya mau membantu orang yang lewat," kata Suwandi ketika ditemui Tribun Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Suwandi telah bertugas menjaga palang pintu kereta selama tujuh tahun.

Baca: Tukang Becak Ini Hanya Bisa Menangis Saat Diminta Bayar Iuran Rp 300 Ribu

Ia menuturkan sempat dibayar dua kali oleh RW setempat.

"Saya cuma dibayar dua kali sama RW, tapi dulu banget waktu baru setahun kerja," imbuh Suwandi.

Meskipun begitu, Suwandi tetap ikhlas dan waspada saat berjaga.

Suwandi juga menceritakan pengalamannya melihat kecelakaan seorang pejalan yang tertabrak kereta.

Baca: Kotak Amal Masjid Berisi Jutaan Rupiah Dibongkar Paksa, Pencuri Gondol Sebagian Uang

"Dulu pernah ada kecelakaan, ngeri mbak," kata Suwandi.

Suwandi mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap penjaga kereta.

Sehingga, perlintasan kereta lebih maksimal.

"Semoga tidak ada kejadian lagi, kasihan soalnya," ujar Suwandi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved