30 Tahun Berdagang Pakaian Dalam Wanita, Iwan Kebal Dipandang Sebelah Mata
Kebanyakan wanita pastilah pilih-pilih untuk membeli pakaian dalam, bukan karena kualitas tapi siapa yang menjualnya.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Kebanyakan wanita pastilah pilih-pilih untuk membeli pakaian dalam, bukan karena kualitas tapi siapa yang menjualnya.
Secara psikologis wanita mungkin akan malu dan menahan diri jika membeli pakaian dalam sementara pedagangnya pria.
Iwan, pedagang yang sudah 30 tahun berjualan pakaian dalam di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, seringkali dipandang sebelah mata.
"Banyak yang enggak jadi beli karena yang berjualan laki-laki," Iwan bercerita pengalamannya sebagai penjual pakaian dalam wanita, Selasa (1/2/2018).
Sebagai penjual pakaian dalam, Iwan merasa tidak malu, meski tak sedikit wanita yang melintas di depan lapaknya hanya menatap tanpa jadi menawar atau melihat-lihat.
"Kenapa harus malu, yang penting kan halal," tambah Iwan.
Iwan pernah membukakan buat istrinya lapak pakaian dalam di Ciledug, Tangerang Kota, namun belakangan merugi.
Meski begitu ia tetap istikamah dan tak akan pindah profesi karena meyakini Allah memberinya rezeki lewat pakaian dalam wanita.
Berkat pekerjaannya, Iwan mampu membiayai sekolah ketiga anaknya dari hasil penjualan pakaian dalam.
Iwan pernah membukakan buat istrinya lapak pakaian dalam di Ciledug, Tangerang Kota, namun belakangan merugi.