Fakta Kasus Tabrak Lari yang Tewaskan Produser RTV: Sosok Korban hingga Cerita Mantan Pemilik Mobil

"Kemudian bersenggolan dengan kendaraan roda dua lainnya. Mobil yang menabrak langsung melarikan diri," ujar Halim.

Grup Whatsapp
Sepeda Produser RTV, Sandy Syafiek 

TRIBUNNEWS.COM, SEMANGGI - Produser RTV, Raden Sandy Syafiek (37), tewas ditabrak pengendara mobil di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Sabtu (10/2/2018), sekitar pukul 06.20 WIB.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra menerangkan, Sandy ditabrak oleh pengendara mobil Dodge Journey dengan nomor polisi B 2765 SBM.

"Identitas penabrak belum diketahui," ujar Halim melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (10/2/2018).

Baca: BREAKING NEWS: Tabrak Rambu, Bus Pariwisata Terguling di Subang, Dilaporkan 10 Orang Tewas

Kronologi peristiwa bermula saat pengendara mobil warna hitam itu, menabrak dua pengendara sepeda dan satu pengendara motor.

"Kemudian bersenggolan dengan kendaraan roda dua lainnya. Mobil yang menabrak langsung melarikan diri," ujar Halim.

Halim menerangkan, peristiwa persis di depan Kantor LIPI. Pengendara mobil diduga kurang hati-hati.

Baca: Cerita Menarik Seputar Advent Bangun, Bintangi 60 Film, Dikeroyok 30 Pelaut sampai Jadi Pendeta

"Di depan LIPI diduga kurang hati-hati. Akhirnya bumper depan menabrak roda belakang Sepeda Angin yang dikendarai Raden Sandy Syafiek," ujar Halim.

Akibat kejadian tersebut Sandy Syafiek mengalami luka dan dibawa ke Rumah Sakit Jakarta. Sandy dinyatakan meninggal dunia.

"Sementara setelah kejadian pengemudi kendaraan mini bus nomor polisi B 2765 SBM meninggalkan TKP," ujar Halim.

Pelaku Serahkan Diri

Polisi lakukan olah TKP di lokasi kejadian tabrak lari yang menewaskan Raden Sandy Syafiek (?36) di depan Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan.
Polisi lakukan olah TKP di lokasi kejadian tabrak lari yang menewaskan Raden Sandy Syafiek (?36) di depan Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/ Elga Hikari Putra)

Tak berselang lama, pelaku tabrak lari yang menewaskan Raden Sandy Syafiek (‎36) di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan telah menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto ‎mengatakan pengendara mobil yang menabrak Sandy berinisial MJ.

Pelaku kini telah berada di Polda Metro Jaya.

"‎Pengendara mobil sudah menyerahkan diri sekitar Pukul 14 45‎ WIB," ujar Budiyanto saat olah TKP di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018).

Namun, sampai saat ini kepolisian belum menentukan status apapun terhadap MJ.

Hal itu karena pihaknya belum memeriksa MJ untuk dimintai keterangan.

"‎Tentukan status kan harus kumpulkan saksi-saksi, kemudian pengumpulan bukti. ‎Sekarang pelaku masih lelah, mungkin setelah itu akan kita mintakan keterangan," kata Budiyanto.

Pengakuan Mantan Pemilik Mobil Dodge Journey

Polisi lakukan olah TKP di lokasi kejadian tabrak lari yang menewaskan Raden Sandy Syafiek (?36) di depan Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan.
Polisi lakukan olah TKP di lokasi kejadian tabrak lari yang menewaskan Raden Sandy Syafiek (36) di depan Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/ Elga Hikari Putra)

Diketahui, sebuah mobil SUV mewah B 2765 SBM warna hitam, diketahui menabrak rombongan pesepeda hingga menewaskan produser RTV, Sandy Syafiek di Jalan Gatot Subroto, Sabtu (10/2/2018) pagi pukul 06.20.

Dari data kepolisian berdasarkan nomor polisi mobil, diketahui bahwa identitas pemiliknya adalah atas nama Iwan Giwangkara, yang tinggal di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Saat dikonfirmasi Warta Kota melalui pesan di jejaring sosial, Sabtu (10/2/2018) siang, Iwan Giwangkara mengakui bahwa mobil tersebut memang sempat menjadi miliknya.

Namun Iwan menyatakan bahwa mobil, sudah dijualnya ke seseorang pada November 2017 lalu.

"Mobil itu sudah saya jual dari November tahun lalu. Jadi bukan punya saya lagi saat ini," kata Iwan kepada Warta Kota, Sabtu siang.

Iwan juga mengakui bahwa kepemilikan mobil belum dibalik nama meski sudah bukan miliknya.

"Itu dia, masih nama saya," kata Iwan.

Menurut Iwan, pembeli mobil Dodge Journey dengan tipe Journey 2.4 AT itu datang ke rumahnya langsung November lalu saat jual beli dilakukan.

Namun, ia mengaku, tidak ingat jelas siapa identitas pembeli mobil.

"Siapanya tidak jelas, waktu itu ada orang yang datang ke rumah," kata Iwan.

"Terima kasih, Anda telah klarifikasi tentang hal ini," tambah Iwan.

Pelaku Tancap Gas Usai Tabrak Sandy

Polisi lakukan olah TKP di lokasi kejadian tabrak lari yang menewaskan Raden Sandy Syafiek (?36) di depan Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan.
Polisi lakukan olah TKP di lokasi kejadian tabrak lari yang menewaskan Raden Sandy Syafiek (?36) di depan Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/ Elga Hikari Putra)

Korban selamat insiden tabrak lari Maulana Aditya mengatakan pengendara mobil dipastikan langsung tancap gas usai menabrak ‎Raden Sandy Syafiek (36) di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kuningan, ‎Jakarta Selatan

‎"Begitu saya bangun dari jatuh, mobil yang nabrak sudah nggak lihat‎," kata Maulana saat olah Tempat Kejadian Perkara di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan‎, Sabtu (10/2/2018).

Beruntung, plat nomor depan mobil terjatuh di lokasi kejadian.

Hal itu menjadi barang bukti untuk menemukan identitas pelaku tabrak lari tersebut.

"‎Yang saya lihat di lokasi cuma plat nomor depan mobil yang jatuh," ‎kata dia.

Maulana menuturkan insiden itu terjadi ketika ia dan Sandy sedang bersepeda sambil berolahraga berkeliling Jakarta.

‎"Tadi kita sepedaan aja cuma berdua," kata Mulyana saat olah Tempat Kejadian Perkara di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan‎, Sabtu (10/2/2018).

Keduanya bersepeda dari rumah masing-masing dan bertemu di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Maulana mengatakan bila selama di Jakarta, Sandy tinggal di daerah Jati Cempaka, Pondok Gede, bekasi, Jawa Barat.

"‎Kayaknya rumah sendiri, saya tahu rumahnya," kata Maulana.

Menurutnya, semua berjalan normal sampai akhirnya dia dan Sandy ditabrak sebuah mobil dari arah belakang di Jalan Gatot Subroto.

Tepatnya di depan Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Saat kejadian, Maulana berada di depan Sandy.

Alhasil, saat terjadi insiden, Sandy mengalami luka cukup parah dan langsung tidak sadarkan diri.

Sandy pun akhirnya meninggal di Rumah Sakit Jakarta.

Sedangkan Maulana hanya mengalami luka ringan di bagian tangan dan kaki.

"Pas kejadian dia (Sandy) sudah langsung nggak sadar karena di pelipisnya itu sudah sobek," paparnya.

Maulana melanjutkan, tak lama setelah kejadian, datang rombongan sepeda yang sedang konvoi.

Beruntung, ada mobil ambulans yang turut mengawal rombongan sepeda itu.

"Nggak lama itu ada rombongan sepeda lewat yang biasa dikawal itu dan minta tolong langsung dibawa ke rumah sakit terdekat," jelasnya.

Bercak Darah Masih Membekas

Lokasi bekas bercak darah Sandy Syafiek? di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018).
Lokasi bekas bercak darah Sandy Syafiek? di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Bercak darah masih membekas di lokasi tabrak lari yang menewaskan Sandy Syafiek‎ di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan.

Lokasi kejadian tepatnya berada di halte Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Pantauan wartawan TribunJakarta.com di lapangan, ada tiga bercak darah yang terlihat di lokasi.

Yaitu satu di atas trotoar di depan halte. Sedangkan dua bercak darah berada di lajur kiri Jalan Gatot Subroto.

Rencananya, sore ini aparat kepolisian akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.

Sandy Masih Bernyawa Saat di Bawa ke RS

Kediaman Sandy Syafiek Jalan Jamblang IV RT03/03 nomor 7, Jaticempaka, Pondok Gede Bekasi.
Kediaman Sandy Syafiek Jalan Jamblang IV RT03/03 nomor 7, Jaticempaka, Pondok Gede Bekasi. (TribunJakarta.com/ Yusuf Bachtiar)

Sandy Syafiek, produser di salah satu televisi swasta masih bernyawa ketika dilarikan ke Rumah Sakit Jakarta (RSJ) Sabtu (‎10/2/2018).

Saat itu Sandy langsung mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Sekitar Jam 7 kurang dia dibawa kesini," ujar Farul, petugas keamanan di kamar jenazah RSJ kepada wartawan TribunJakarta.com di RSJ, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Farul mengatakan, Sandy diantar ke RSJ oleh beberapa temannya yang saat kejadian sedang bersepeda bersamanya.

‎Diketahui, Sandi menjadi korban tabrak lari saat bersepeda di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pagi tadi.

"‎Dia diantar sama teman-temannya yang juga anak sepeda," kata Farul.

‎Namun, nyawa Sandy tak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhir sekira Pukul 08:30 WIB.

"Ia meninggal sekitar Pukul 08:30 WIB dan sekitar Jam 10:00 jenazah dibawa ke RSCM untuk di autopsi," kata Farul.

Sosok Sandy

Sepeda Produser RTV, Sandy Syafiek
Sepeda Produser RTV, Sandy Syafiek (Grup Whatsapp)

Lalu bagaimana keseharian Sandy ?

Raden Sandy Syafiek, korban tabrak lari di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan dikenal gemar berolahraga.

Hal itu diungkapkan Marwi, warga sekaligus petugas keamanan lingkungan di kediaman korban, Jalan Jamblang IV, RT03/03 nomor 7, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

"Orangnya memang seneng olahraga, kadang suka lari sekitaran komplek, kalau naik sepeda saya kurang tahu juga yang pasti emang di seneng olahraga," kata Marwi.

Dia mengaku terakhir melihat Sandy sekitar dua hari yang lalu.

Terkait kabar duka yang menimpa Sandy, Marwi mengaku baru mendapat kabar sekitar pukul 12.00 WIB.

"Kabar kecelakaan sudah tahu saya, jenazah juga kabarnya dimakamkan di Bandung rumah orang tuanya," imbuh Marwi, Sabtu (10/2/2018).

Selain gemar berolahraga, Marwi mengenal Sandy sebagao sosok pendiam dan sopan.

"Orangnya jarang ngobrol sama saya tapi kalau ketemu pasti negor," kata Marwi.

Marwi menyebutkan mobil sedan ford berwarna hitam yang ada di rumah korban merupakan milik Sandy.

Mobil tersebut jarang digunakan Sandy.

"Jarang dia naik mobil, paling sering naik ojek online mau berangkat kerja juga naik ojek online, paling kalau lagi mau pergi ke Bandung aja kali baru di pakai Mobilnya," papar Marwi.

Ibu Eci kaka kandung Sandy yang tinggal bersebelahan dengan korban saat ini juga sedang bertolak ke Bandung mengurus jenazah adiknya. (TribunJakarta/Tribunnews/Warta Kota)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved