Balita Tewas Dicekik

Balitanya Terbunuh, Masniya Minta Tolong Warga Meski Dahi Robek Akibat Gas Melon

Masniya terjaga dari tidurnya setelah terganggu suara gaduh dan seketika kaget melihat pria yang meningap di warungnya, mencekik putranya, Febrianto.

TRIBUNJAKARTA.COM/IKSAN ABRIANTO
Warung yang terpasang garis polisi di Jalan Lewa VII, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ini menjadi saksi bisu terbunuhnya balita, Minggu (12/2/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/IKSAN ABRIANTO 

Setelah kejadian ini Supeno mengimbau warga RT 03/10 tidak menerima tamu malam meski sudah kenal.

"Ibu korban terbangun karena mendengar suara gaduh, saat ingin melihat anaknya tiba-tiba dia dicekik oleh pelaku," jelas dia.

Seketika Masniya berteriak histeris.

"Jangan bunuh saya, ambil apa saja yang kamu mau asal jangan bunuh saya," Musniya memohon kepada pelaku.

Setelah melepaskan cekikannya pelaku mengambil enam bungkus rokok.

"Saat melihat anaknya sudah terbujur kaku, Masniya berteriak lalu pelaku mengambil tabung gas tiga kilogram dan menghantamkannya ke kepala ibu korban," jelas dia.

Pelaku langsung kabur warung.

Dalam kondisi dahi robek dan darah mengucur akibat lemparan gas melon, Masniya meminta tolong Slamet, tetangga di depan warungnya.

"Setelah Pak Slamet melihat kondisi Masniya dan anaknya ia segera lapor ke hansip," ucap dia.

Ditemani hansip, Slamet membawa Masniya ke Ketua RW dan RT setempat.

Ketua RW dan RT lalu bertemu di depan warung korban dan segera menghubungi Polsek Pasar Rebo.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved