Balita Tewas Dicekik
Balitanya Terbunuh, Masniya Minta Tolong Warga Meski Dahi Robek Akibat Gas Melon
Masniya terjaga dari tidurnya setelah terganggu suara gaduh dan seketika kaget melihat pria yang meningap di warungnya, mencekik putranya, Febrianto.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Y Gustaman
Setelah kejadian ini Supeno mengimbau warga RT 03/10 tidak menerima tamu malam meski sudah kenal.
"Ibu korban terbangun karena mendengar suara gaduh, saat ingin melihat anaknya tiba-tiba dia dicekik oleh pelaku," jelas dia.
Seketika Masniya berteriak histeris.
"Jangan bunuh saya, ambil apa saja yang kamu mau asal jangan bunuh saya," Musniya memohon kepada pelaku.
Setelah melepaskan cekikannya pelaku mengambil enam bungkus rokok.
"Saat melihat anaknya sudah terbujur kaku, Masniya berteriak lalu pelaku mengambil tabung gas tiga kilogram dan menghantamkannya ke kepala ibu korban," jelas dia.
Pelaku langsung kabur warung.
Dalam kondisi dahi robek dan darah mengucur akibat lemparan gas melon, Masniya meminta tolong Slamet, tetangga di depan warungnya.
"Setelah Pak Slamet melihat kondisi Masniya dan anaknya ia segera lapor ke hansip," ucap dia.
Ditemani hansip, Slamet membawa Masniya ke Ketua RW dan RT setempat.
Ketua RW dan RT lalu bertemu di depan warung korban dan segera menghubungi Polsek Pasar Rebo.