Gereja Kena Teror, Sri Sultan Hamengku Buwono Sedih Sampai Tidak Bisa Menangis
"Saya sangat sedih dan menyesali mengapa (kejadian) itu dapat terjadi, bagi saya, ini peristiwa yang tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.
Laporan Wartawan Tribun Jogja Rizki Halim
TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X MENJENGUK korban penyerangan Gereja St Lidwina DK yang terjadi kemarin pagi.
Ngarso Dalem tiba di rumah sakit sekitar pukul 19.00 di Rumah Sakit Panti Rapih bersama beberapa pejabat Pemprov DIY yang Ikut serta.
Ditemui usai menjenguk para korban, Sri Sultan mengungkapkan kesedihannya akan kejadian yang menimpa warganya, yang menjadi korban kekerasan oknum tidak bertanggung jawab.
Baca: Astaga, Jelang Imlek Harga Ikan Bandeng Sampai Rp 1 Juta Per Ekor
"Di Yogya kenapa begini? Sedangkan masyarakat kita, (menjadikan) kebersamaan itu sebagai budaya yang selalu kita jaga, itu yang membuat saya sedih tapi tidak bisa menangis," kata Ngarsa Dalem.
Kesedihan tidak dapat disembunyikan dari wajah sang raja malam itu, mimik muka kekecewaan sangat tergambar darinya usai menjenguk para korban, yang salah satunya adalah Romo yang memimpin misa pagi hari itu.
Baca: Pemprov Jabar Siapkan Pasir di Aspal Cegah Kecelakaan di Subang
"Saya sangat sedih dan menyesali mengapa (kejadian) itu dapat terjadi, bagi saya, ini peristiwa yang tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.
Sri Sultan juga berharap agar masyarakat Yogyakarta tidak terprovokasi dengan kejadian seperti ini, dan meminta masyarakat untuk mempercayakan hal ini kepada aparat terkait