Saling Serang Fahri Hamzah Melawan Nazaruddin: Singgung Novanto Sampai Jurus Tapak Suci
Mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin "menyerang" Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dengan menggebu-gebu Fahri menyebut pernyataan Nazaruddin tersebut merupakan bagian dari persekongkolannya dengan KPK.
Menurut Fahri, Nazaruddin dulu sangat dengan KPK.
Sebagai kordinator banggar Komisi III, Nazzarudin dengan dengan Komisioner KPK saat itu.
Ketika Nazaruddin kooperatif, maka dimanfaatkan untuk menakut-nakuti orang lain termasuk yang tidak bersalah.
"Tapi dia nyari musuh orang-orang yang nggak bersalah. Ya saya lawan, saya gulung ini Nazar dan kawan kawan saya gulung ini. Coba tunjuk diri aja. Saya tau kok siapa yang mendekati saya atas nama Nazar," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/2/2018),
Sebagai bentuk timbal baliknya, perkara Nazaruddin menurut Fahri dipangkas.
Dari ratusan kasus yang melibatkan Nazaruddin, hanya satu yang menjeratnya yakni kasus Wisma Atlit.
"Begitu besar yang ia lakukan ini. Sampai disini ketemu ada 162 pohon dan cabang rantingnya bisnisnya Nazaruddin itu. Tetapi apa yang terjadi temen-teman sekalian? Nazar cuma divonis untuk 1 perkara saja, hanya 1. Yaitu kasus wisma atlet," katanya.
Fahri mengaku mengetahui hubungan Nazaruddin dengan orang-orang berpekara lainnya termasuk Setya Novanto.
Nazaruddin menurut Fahri sangat takut terhadap Novanto.
"Nazar itu. Saya juga tahu itu bagaimana kuatnya Pak Novanto dalam KPK. Saya tau juga lah. Tapi sudahlah, ini jadi sandiwara yg tidak jelas. Karena akhirnya soal hubungan orang per orang yg saling sebut,"katanya.

Menurut Fahri upaya menyeret dirinya dalam perkara Korupsi bukan kali ini terjadi.
Pada 2007 silam Fahri mengaku pernah juga mendapat ancamam serupa yang mengatakan akan membuka percakapannya soal pembagian komisi.
"Pernah ada ancaman kepada saya akan membuka komunikasi saya yang disadap soal pembagian-pembagian fee tahun 2007 itu saya ingat, 11 tahun yang lalu saya sudah diancam, macam-macam itu ancamannya ke keluarga misalnya. Saya enggak suka," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (20/2/2018).
Fahri tidak mengatakan siapa yang mengancamnya 11 tahun silam tersebut.