Berbagai Ucapan Warga Net untuk Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional
Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh.
Dilansir dari website Universitas Malahayati Bandar Lampung, penetapan hari tersebut diawali saat Mohammed Ali Jinnah, Gubernur Jenderal Pakistan, mendeklarasikan bahasa Urdu sebagai bahasa resmi Pakistan (21/3/1948).
Warga Pakistan Timur yang merasa punya bahasa Bangla tak terima klaim itu.
Akibatnya, mahasiswa turun ke jalan untuk demonstrasi dan menelan korban (21/2/1952).
Gerakan tersebut menyebabkan pemberontakan selama bertahun-tahun.
Baca: 5 Hari Pasca Penggerebekan, Aktivitas di Rumah Elvy Sukaesih Mulai Nampak
Hingga akhirnya kemenangan berada di pihak Pakistan Timur yang berhasil memisahkan diri dan membentuk negara Bangladesh tahun 1971.
Radiqul Islam selaku kerabat korban memberikan idenya untuk diadakan Hari Bahasa Ibu Internasional pada tanggal 9 Januari 1998.
Ia menyatakan gagasan tersebut ke Sekjen PBB Kofi Anan.
Baca: Demi Menyambut Rizieq Shihab, Anggota FPI Jawa Tengah Sudah Menginap Dua Malam di Jakarta
Ia mengusulkan dekralasi Hari Bahasa Ibu Internasional pada 21 Februari, hal itu mengacu peristiwa 21 Februari 1952.
Gagasan itu disampaikan ke UNESCO dan nyaris gagal.
Pengajuan usulan pada 16 November 1996 tak bisa diajukan karena kurang dukungan.
Keesokan harinya, usulan itu disetujui oleh 188 negara dan sejak itu tanggal 21 Februati ditetapkan sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional.
Mengenal Berbagai Bahasa Daerah di Aceh