Berbagai Ucapan Warga Net untuk Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional

Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
http://www.theindependentbd.com
Ilustrasi International mother languange day. 

Wilayah Aceh merupakan sebuah daerah yang memiliki bahasa terbanyak di Pulau Sumatra.

Dilansir dari Serambi Indonesia, ada sepuluh bahasa yang masih digunakan oleh tiap-tiap etnis pemiliknya yaitu (1) bahasa Aceh, (2) bahasa Tamiang, (3) bahasa Gayo, (4) bahasa Alas, (5) bahasa Singkil, (6) bahasa Kluet, (7) bahasa Jamee, (8) bahasa Sigulai, (9) bahasa Devayan, (10) bahasa Haloban.

Diantara sepuluh bahasa itu, ada bahasa mayoritas yang digunakan masyarakat setempat yaitu bahasa Aceh sementara bahasa minoritas yaitu bahasa Haloban dan bahasa Kluet.

Baca: Tingkatkan Mutu Pendidikan Sekolah Islam, JSIT Gelar Musyawarah Daerah

Bahasa Aceh dianggap berkerabat dengan bahasa Campa atau termasuk rumpun Chamic yang merupakan cabang dari rumpun bahasa Austronesia Barat.

Biasa digunakan etnis yang bertempat tinggal di wilayah Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, sebagian besar Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kota Langsa, Aceh Barat Daya, sebagian wilayah Aceh Selatan dan Aceh Tamiang.

Baca: Batal Pulang, Pendukung Rizieq Shihab Kembali ke Rumah Usai Salat Zuhur

Sementara bahasa Haloban biasa dipakai warga di Desa Haloban dan Asantola, di Kecamatan Pulau Banyak Barat.

Bahasa ini diduga dipengaruhi oleh bahasa Nias.

Pemerhati bahasa menyatakan bahasa ini berada di taraf krisis karena semakin kurang penuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved