Berbagai Kisah Novel Saat Menjadi Penyidik KPK Dari Kasus Sarang Burung Walet Hingga e-KTP

Diketahui, Novel kembali ke Tanah Air dalam proses pemulihan sambil menunggu operasi mata tahap kedua di Singapura.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah 

1. Menangani kasus korupsi megaproyek e-KTP

Peran Novel Baswedan di kasus korupsi megaproyek e-KTP membuat terbongkarnya kasus ini ke publik.

Sehari sebelum aksi teror dialami Novel, sidang kedelapan kasus e-KTP diadakan di PN Tipikor Jakarta (10/4/2017).

Baca: Mata Kiri Tak Bisa Melihat, Novel Fokus Penyembuhan Hingga Optimal

Beberapa saksi dihadirkan pada sidang itu, di antaranya adalah Dedi Prijono, wiraswastawan sekaligus kakak kandung tersangka, Andi Agustinus.

Dedi mengaku tidak banyak tahu soal proyek yang merugikan negara hingga triliunan rupiah itu.

Tonton Juga:

Di persidangan e-KTP pada 22 Maret 2017, anggota Komisi II DPR Fraksi Hanura Miryam S Haryani yang saat itu bersaksi, menyebut Novel sebagai salah satu dari tiga penyidik KPK yang melakukan penekanan terhadap dirinya.

Novel membantah hal itu pada sidang e-KTP, 30 Maret lalu.

Baca: Mata Kiri Tak Bisa Melihat, Novel Fokus Penyembuhan Hingga Optimal

Novel menyatakan, Miryam justru mendapatkan ancaman dari rekan sejawatnya di DPR.

“Jadi begini, Yang Mulia, Miryam bercerita mengenai adanya ancaman yang dirasakan oleh dirinya. Makanya rekan saya Damanik (Ambarita Damanik) bertanya kepada Miryam bagaimana kronologinya," terang Novel Baswedan kepada Ketua Majelis Hakim Jhon Halasan Butar-Butar di sidang e-KTP Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Dari keterangan Miryam, Novel tahu bahwa pemeriksaan e-KTP sempat membuat gempar DPR.

2. Ditangkap ketika menangani korupsi simulator SIM

Di tahun 2012, hubungan KPK dan Polri sempat memanas usai aksi penggeledahan Markas Korlantas Polri yang dipimpin Novel (30/7/2012).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved