Rumah Tipe 27, Dibantah Anies, 200 Warga Antre, Ini Deretan Fakta Pembangunan Rumah DP Nol Rupiah
"Anda cek saja program siapa. Program Pemprov? Tidak ada, cek saja," ujar Anies di Asrama Haji Pondok Gede
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING- 100 unit rumah yang tidak membutuhkan uang muka alis downment payment (DP) Nol Rupiah yang dibangung di Cilincing, Jakarta Utara bukanlah proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Meski program rumah tapak DP Nol Persen adalah program yang digagas Gubernur Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno, nyatanya rumah tersebut dibangun murni oleh pengembang swasta yakni PT Nusa Kirana.
Baca: Kronologi Ojek Online Terlindas Bus, Polisi: Mau Mendahului, Jatuh dan Masuk Kolong
Berikut adalah informasi yang sangat penting dibaca terkait rumah tersebut.
1. Dibantah Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah bahwa rumah DP 0 di Rorotan sebagai program Pemprov DKI.
"Anda cek saja program siapa. Program Pemprov? Tidak ada, cek saja," ujar Anies di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (28/2/2018).
Anies mengingatkan rumah DP nol rupiah merupakan program Pemprov DKI Jakarta sehingga penyediaannya harus mengikuti aturan Pemprov DKI Jakarta.
"Ada aturannya. Kalau swasta mau selenggarakan silakan saja, kami tidak pernah melarang, tetapi kalau melibatkan Pemprov, maka harus mengikuti dan benar cara payung aturannya, payung hukumnya," ujar Anies.
2. Groundbreaking Tetap Dilaksanakan
PT Nusa Kirana tetap melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tapak DP 0 RUpiah di Jalan Malaka IV RT 010/RW 06, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, tetap berjalan meski tanpa kehadiran Gubernur Anies Baswedan, Rabu (28/2/2018).
Baca: Viral Hujan Duit di Kuningan, Ini Sebabnya
Hanya ada Wakil Walikota Jakarta Utara Junaedi saat acara. Junaedi mengaku datang ke lokasi karena diundang.
3. Wakil Walikota Jakarta Utara Junaedi Enggan Berkomentar
Junaedi satu-satunya dari unsur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hadir saat peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tapak DP 0 RUpiah di Jalan Malaka IV RT 010/RW 06, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Saat diwawancarai wartawan, Junaedi berusaha menghindar dan mengatakan kedatangannya hanya sebatas undangan.
"Enggak, enggak. Saya di sini cuma diundang," tukasnya sambil berjalan meninggalkan lokasi.
4. Pengembang Pasang Logo Pemprov DKI Jakarta

PT Nusa Kirana mencantumkan logo Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di spanduk Peresmian Lokasi Pembangunan Perumahan DP 0 Rupiah Pesona Rorotan.
Padahal, hingga saat ini belum ada kerja sama antara kedua belah pihak terkait skema pembayaran.
Baca: Usai Bertemu Investor dari Jepang, Sandiaga Pastikan Pembangunan MRT Tahap 2 Dimulai Tahun Ini
Dhiki Kurniawan, staf Government Relation PT Nusa Kirana, mengatakan pencantuman logo sebagai bentuk dukungan PT Nusa Kirana kepada program Pemprov DKI.
"Itu logo itu menandakan kalau kami mendukung program Pemerintah, program DP 0 persen. Masalah ini menjadi program Pemerintah atau tidak, itu kan masih diskemakan. Nggak ada masalah sih kalau logo yang dipasang di situ," ujar Dhiki ketika dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (28/2/2018).
5. 200 Warga Antre Mendaftar
Sekitar 200 warga mengantre pendaftaran pembelian rumah DP 0 Rupiah di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (28/2/2018).
Usai acara Peresmian Lokasi Pembangunan Rumah DP 0 Rupiah yang digelar PT Nusa Kirana, para warga langsung memenuhi tempat pendaftaran di lokasi.
Padahal, rumah DP 0 rupiah yang akan dibangun Rorotan hanya 100 unit.
Warga yang mengantre sudah mempersiapkan syarat pendaftaran, yakni fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Nani, satu di antara pendaftar yang berprofesi sebagai guru honorer di daerah Rorotan, Jakarta Utara, mengatakan dirinya mengantre untuk membeli rumah untuk anaknya yang juga seorang guru honorer.
Baca: Loloskan 23 Calon Hakim Agung di Seleksi Kualitas, KY: Kamar TUN Tidak Ada yang Lolos
Ia mengatakan memilih rumah DP 0 persen di Rorotan agar dekat dengan lokasi dia dan anaknya mengajar di salah satu madrasah daerah Rorotan.
Penghasilan guru honorer yang di bawah Rp 7 juta dirasakan Nani masih bisa disanggupi anaknya untuk membayar cicilan rumah seharga sekira Rp 2,4 juta.
"Ini buat anak, kalau saya mungkin nggak diterima. Kebetulan memang kita kerjanya di sini, sekolahnya juga dekat," ujar Nani.
6. Tipe Rumah 27
Menurut Dhiki, pembangunan 100 unit rumah dengan tipe 27/45 meter merupakan tahap awal pihaknya sebagai pengembang swasta yang menyambut baik program Pemprov DKI Jakarta.
Nantinya fasilitas pendukung juga akan dbangun sesuai standar yang ada.
"Kami punya tekad dan niat untuk membantu program pemerintah sepenuhnya dan semoga berkelanjutan," sambung Dhiki.
Baca: Saling Menatap Hingga Cekcok, Pencuri Ranmor Ini Tembak Korbannya
PT Nusa Kirana sejauh ini masih menunggu skema dari Pemprov DKI Jakarta terkait pembiayaan Rumah Tapak DP Rp 0. Apalagi masyarakat begitu antusias akan hunian yang terjangkau untuk kalangan bawah tersebut.
“Sambil menunggu skema dari Pemprov DKI, animo dan respon masyarakat sebelum acara sangat posiitf. Harapan kami animo yang cukup besar, bisa jadi catatan penting untuk akomodir kebutuhan perumahan di Jakarta Utara,” ujarnya.