Dampak Lanjutan Kecelakaan Tol Becakayu, Proyek Sempat Dihentikan Sampai Pejabat Dirombak

Apabila diganti, maka M Choliq, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya, mengaku rela diganti.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG
Pekerja menyelesaikan pembangunan di kolong Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (12/10/2017). Pembangunan tol sepanjang 21 kilometer itu terus dikerjakan dengan target mulai beroperasi pada 2019 mendatang dan diharapkan bisa mengurai kemacetan di kawasan tersebut. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Robohnya bekisting pierhead di proyek Tol Becakayu, Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, terus membawa dampak.

Pada awalnya kecelakaan tersebut melukai tujuh pekerja di lokasi.

Semuanya sudah mendapat perawatan medis.

Baca: Belum Ada Keputusan Akhir, Petugas Keamanan Lama Mengusir Petugas Keamanan Baru di Pondok Cabe

Sebanyak 6 korban dibawa ke Rumah Sakit UKI, sedangkan 1 korban lainnya dibawa ke RS Polri.

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan.

Salah satu hasilnya didapatkan dua orang tersangka namun tidak ditahan.

Baca: Mempunyai Daya Saing Tinggi, Rata-Rata Nilai UN 37 yang Masuk ke SMAN 1 Tangerang

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Tony Surya Putra mengatakan hasil investigasi ditemukan kelalaian manusia (human error).

"Dari pemeriksaan saksi dan hasil olah tkp kemudian keterangan ahli kontruksi, maka kita putuskan dan kita tetapkan ada dua orang tersangka," kata Kombes Tony di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (27/2/2018).

Dari hasil olah TKP, terindikasi pada saat pengerjaan pengerjaan tersebut ada unsur kelalaian yang dilakukan oleh para pekerja.

"Atas kelalaian itu pir head merosot dan mengakibatkan kecelakaan kerja," katanya.

Perombakan Direksi Waskita Karya

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengevaluasi seluruh BUMN di sektor konstruksi.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang mengatakan direksi Waskita Karya akan dievaluasi.

Evaluasi seluruh BUMN Karya dapat diselesaikan pada April mendatang.

"Kita harus dahulukan Waskita, kalau yang lain saya menunggu hasil audit selesai atau belum. Kita kejar waktu itu. Tapi pasti di april," ujar Bambang saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).

Bambang juga memastikan untuk Waskita Karya akan dilakukan perombakan direksi agar menjadi bahan pembelajaran bagi BUMN karya lainnya.

Pasalnya jumlah kecelakaan konstruksi Waskita Karya terus mengalami peningkatan.

Dalam dua tahun telah terjadi enam kecelakaan konstruksi.

"Iya, untuk pelajaran juga untuk yang lain. Yang penting itulah, perusahaan makin gede kok gak sadar bahwa secara manajemennya tidak berubah. Itu yang harus dibenahi," ucap Bambang.

Baca: 6 Drama Korea Baru Yang Akan Tayang Maret 2018

Mantan Wakil Direktur Utama Pertamina itu pun menyebutkan perombakan tidak harus dilakukan untuk semua direksi.

"Gak harus seluruhnya," ucap Bambang.

Apabila diganti, maka M Choliq, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya, mengaku rela diganti.

"Ya gak apa-apa harus rela dong," ungkap Choliq saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).

M Choliq menuturkan jabatan direksi adalah sesuatu yang dititipkan sehingga tidak masalah apabila yang dititipkan tersebut harus dicabut.

"Wajar dong. Gak apa-apa. Jabatan direksi itu jabatan amanah. Kalau yang memberi amanah sudah mencabut ya kenapa?," tutur Choliq.

Proyek Konstruksi Layang Dilanjutkan

Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengizinkan 38 proyek konstruksi layang melanjutkan pembangunan.

Pembangunan tersebut sempat terhenti sementara waktu pasca kecelakaan Tol Becakayu.

Kepala KKK, Syarief Burhannuddin mengatakan 38 proyek tersebut sudah selesai dievaluasi.

Baca: Sandiaga Uno Jelaskan Penyebab Proyek DP 0 Rupiah Tak Sinkron dengan Pemprov DKI

Hal yang dibutuhkan selanjutnya menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk melanjutkan pembangunan.

"Jadi yang sudah mendapatkan rekomendasi lanjut sebanyak 38 badan usaha," ujar Syarief di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).

Berikut adalah daftar 38 proyek yang telah mendapatkan izin melanjutkan pembangunan yang merupakan jala tol elevated, Light Rail Transit (LRT) dan program jalur kereta ganda (double-double track).

1. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu/Becakayu)
2. PT Citra Wasphuttowa (Jalan Tol Depok-Antasari)
3. PT Trans Jabar Tol (Jalan Tol Ciawi-Sukabumi)
4. PT Transjawa Paspro Jalan Tol (Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo)
5. PT Wijaya Karya (LRT Volodrome-Kelapa Gading)
6. PT Hutama Karya (Double Double Track Manggarai-Jatinegara)
7. PT Solo Ngawi Jaya (jalan Tol Solo-Ngawi)
8. PT Cinere Serpong Jaya Jalan Tol (Cinere-Serpong)
9. PT Jakarta Tollroad Development (6 ruas tol dalam kota DKI Jakarta)
10. PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated)
11. PT Jasa Marga Japek Selatan (Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan)
12. PT Adhi Karya (LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi)
13. PT Waskita Karya (LRT Pelembang)
14. PT Hutama Karya (Jalan Tol Trans Sumatera)
a. VGF Jasa Marga Semarang Batang (Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung)
b. PT Hutama Karya (Terbanggi Besar-Pematang Penggang)
c. PT Hutama Karya (Pematang Panggang-Kayu Agung)
15. PT Sriwijaya Markmore Persada Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung)
16. PT Waskita Bumi Wira (Jalan Tol Krian Legundi-Bunder-Manyar)
17. PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (Jalan Tol Cibitung-Cilincing)
18. PT Cimanggis Cibitung Tollways (Jalan Tol Cimanggis-Cibitung)
19. PT Citra Karya Jabar Tol (Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuhan)
20. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (Jalan Tol Balikpapan-Samarinda)
21. PT Jasamarga Kualanamu Tol (Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi)
22. PT Jasamarga Manado Bitung (Jalan Tol Manado-Bitung)
23. PT Jasamarga Pandaan Malang (Jalan Tol Pandaan-Malang)
24. PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi)
25. PT Jasamarga Semarang Batang (Jalan Tol Batang-Semarang)
26. PT Marga Harjaya Infrastruktur (Jalan Tol Kertosono-Mojokerto)
27. PT Jasa Marga Kunciran Cengkareng (Jalan Tol Kuncirang-Cengkareng)
28. PT Marga Sarana Jabar (Jalan Tol Bogor Ring Road)
29. PT Marga Trans Nusantara (Jalan Tol Kunciran-Serpong)
30. PT Ngawi Kertosono Jaya (Jalan Tol Ngawi-Kertosono)
31. PT Pejagan Pemalang Toll Road (Jalan Tol Pejagan-Pemalang)
32. PT Pemalang Batang Toll Road (Jalan Tol Pemalang-Batang)
33. PT Trans Bumi Serbaraja (Jalan Tol Serpong-Balaraja)
34. PT Translingkar Kita Jaya (Jalan Tol Cinere-Jagorawi)
35. PT Transmarga Jatim Pasuruan (Jalan Tol Gempol-Pasuruan)
36. PT Wijaya Karya Serang Panimbang (Jalan Tol Serang-Panimbang)
37. PT Jasa Marga (Tol Porong-Gempol)
38. Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1, Paket 2, Paket 3, Paket 4, Tol Medan-Binjai, Tol Pekanbaru-Dumai)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved