PSG vs Real Madrid, Memori Zidane di Kota Cinta
Bagi pria kelahiran Marseille pada 23 Juni 1972 itu, kota penuh cinta di Prancis adalah Bordeaux. Zidane empat tahun berada di kota Bordeaux.
Yang paling dikenang sepanjang sejarah tentu gelar juara Piala Dunia tahun, 20 tahun silam. Di Stade de France, stadion terbesar di kota tersebut, ia membawa Les Bleus menang 3 0 atas timnas Brasil.
Zidane sendiri dinobatkan sebagai man of the match berkat sumbangan dua golnya.
Tonton juga:
Pada Rabu (7/3/2018) dinihari nanti untuk pertama kalinya Zidane akan kembali ke Paris dalam kapasitasnya sebagai pelatih.
Ia akan mendampingi Real Madrid bertandang melawan PSG di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
Sebagian orang mungkin akan menganggap kepulangan ini sebagai sesuatu yang sentimental.
Namun tidak dengan Zidane. Ia enggan melakukan hal yang spesial jelang kehadirannya di tanah airnya tersebut.
"Memang benar ini akan jadi pertama kalinya bagi saya," katanya seperti dilansir Soccerway.
"Bahkan jika saya pergi ke Prancis untuk pertama kalinya sebagai pelatih, saya akan menyiapkan permainan seperti biasa," tegas Zidane.
Berbeda dibanding tahun 1998, kali ini Zidane tidak akan membawa anak asuhnya tampil di Stade de France, melainkan di Parc des Princes.
Kandang PSG itu dikenal sebagai tempat yang angker. Tim tuan rumah selalu menang dalam 19 laga kandang di berbagai ajang.
Menurut pelatih PSG, Unai Emery, faktor Parc des Princes ini bisa jadi penentu nasib PSG.
Namun, Zidane mengaku tidak takut terhadap keangkeran itu. Dia sudah punya kiat tersendiri agar Madrid jadi tim pertama yang sanggup lolos dari kekalahan di sana pada musim ini.
"Hal yang harus kami lakukan adalah fokus pada permainan kami tanpa terlalu memikirkan soal atmosfer (di stadion)," urai Zidane usai kemenangan Los Blancos atas Getafe, Minggu (4/3/2018) lalu.
"Kami sudah terbiasa menghadapi atmosfer yang sulit. Kami akan sangat fous dan kami punya pemain pemain yang tahu persis menyikapi hal itu dengan tenang."