Berbagai Fakta Kasus Pria Ditebas Parang Berkali-kali di Kuta Bali yang Bikin Geger Warga

TRIBUNJAKARTA.COM, MANGUPURA- Warga digegerkan kasus penebasan di depan hotel The Jayakarta, Jl. Werkudara, Legian, Kuta, Badung.

Kejadian berdarah itu terjadi pada Jumat (9/3/2018).

Berikut fakta-fakta kasus penebasan berdarah tersebut:

Baca: Terkuak, Pembuat Casing Bom Thamrin Awalnya Berencana Ledakkan Gedung MPR/DPR

1. Terduga pelaku diduga berinisial KJ dan korban berinisial KN

2. Terduga pelaku berprofesi sebagai pengemudi ojek online

3. Korban berprofesi sebagai penjaga money changer di kawasan Kuta

4. Pada pukul 10.00 Wita KJ, KN dan seorang temannya bermain kartu remi di sebuah minimarket dekat TKP

5. Tidak ada taruhan uang dalam permainan tersebut. Sebagai hukuman, yang kalah telinganya akan dijepit menggunakan penjepit jemuran

6. Dalam sebuah babak permainan, korban dalam posisi kalah. Sedangkan, pelaku menang beberapa kali

7. Karena tidak terima kalah, korban kemudian menantang pelaku.

"Korban sempat bilang, Ayo duel berdua. Ambil senjata saja, silakan. Di mana saja saya mau," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya menirukan perkataan korban pada pelaku.

8. Setelah mendengar tantangan itu, pelaku yang seorang tukang ojek konvensional naik pitam.

Dia pun bergegas pulang mengambil parang ke kosannya di Jalan Sriwijaya, Gang Gerembeng, Nomor 10, Legian, Kuta

"Selang lima belas menit kemudian, pelaku datang membawa parang dan sempat terjadi cekcok. Kemudian ia menebas pinggang dan paha korban hingga bersimbah darah," ucap sumber.

Baca: Driver Ojol Bantah Injak Mobil, Polisi Akan Ulang Gelar Perkara Pengrusakan X-Trail

9. Korban sempat berusaha melarikan diri, namun sempat terantuk dan terjatuh.

Saat itulah, korban tak berdaya ditebas berkali-kali oleh pelaku

10. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka pada bagian lengan, paha, dan pinggang kirinya.

11. Kasus tersebut viral di media sosial

12. Menurut sumber, saat ini pelaku sudah diamankan ke Mapolsek Kuta. (Tribun Bali/ Aloisius H Manggol)