Pendiri Matahari Meninggal

5 Fakta Semasa Hidup Pendiri Matahari, Hari Darmawan

Pendiri Matahari Departement Store, Hari Darmawan dikabarkan tutup usia di Taman Wisata Matahari, Cisarua, Bogor, Sabtu (10/3/2018) pagi hari.

Penulis: Ilusi Insiroh | Editor: Ilusi Insiroh
Google images
Hari Darmawan 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pendiri Matahari Departement Store, Hari Darmawan tutup usia pada usia 78 tahun.

Hari dikabarkan tutup usia di Taman Wisata Matahari (TWM), Cisarua, Bogor, Sabtu (10/3/2018) pagi hari.

Humas TWM, Teja Purwadi pun membernarkan hal tersebut.

Baca: 7 Fakta Tentang Sonia Fergina Citra, Puteri Indonesia 2018

"Iya betul beliau meninggal tadi pagi," ujarnya dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Jenazah Hari Darmawan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.

"Iya dibawa ke RSUD Ciawi, sekarang masih di sana," terangnya.

Berikut fakta-fakta semasa hidupnya Hari Darmawan.

1. Menjalankan Usaha dengan Profesional

Pria kelahiran Tan Tjan Hok ini awalnya seorang pengusaha lokal Makassar yang berhubungan dengan produk-produk pertanian.

Usaha Kelurganya sempat mengalami kebangkrutan pada tahun 1950.

Hal itu tak mematahkan semangatnya untuk bangkit, ia memulai kembali usahanya dari awal.

Sehingga sejak kecil ia sudah diajarkan oleh orang taunya tentang arti kerja keras, ketekunan dan pantang menyerah dalam berdagang.

Baca: Chika Jessica Hengkang dari Hitam Putih, Deddy Corbuzeir: Udah Pernah Berkelas, Balik Lagi Jadi Alay

2. Toko Micky Mouse Berubah Menjadi Toko Matahari

Dari sebuah toko kecil bernama “Micky Mouse” di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Ketika itu, ia baru saja menikah dan membeli toko milik mertuanya sebesar 1 juta rupiah yang dibayar dengan cara dicicil.

Toko tersebut ia namakan Mickey Mouse, yang ia ambil dari nama tokoh komik di Disney Amerika.

Penjualan barang di toko milik Hari Darmawan cukup baik.

Taklama mereka memiliki saingan berat bernama Toko De Zion

Toko De Zion memiliki pelanggan tetap yang rata-rata adalah pejabat serta orang kaya.

Pada tahun 1968, Ia mendengar bahwa pemilik De Zion yang merupakan saingannya sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga berniat menjual tokonya tersebut.

Hingga akhirnya Hari berhasil membeli toko tersebut dengan mengganti nama De Zion yang artinya 'Matahari' menjadi Toko Matahari.

Baca: Kapolres Bogor: Jenazah Hari Darmawan, Pendiri Matahari Ditemukan Tersangkut Batu Sungai Ciliwung

3. Jadikan Usaha sebagai Bentuk Pengabdian

Pendirian Taman Wisata Matahari adalah juga salah satu bentuk pengabdian beliau sebagai anak bangsa yang mencintai tanah airnya.

Beliau yang mengaku telah bertempat tinggal di daerah Cilember sejak 1975, terpanggil untuk berbuat sesuatu dalam memajukan kampung halamannya, yang mempunyai potensi wisata mengagumkan.

Alam pegunungan yang indah, hamparan sawah membentang, sungai yang mengalir jernih dengan batu-batuan kali nan alami harus dapat dinikmati keindahannya oleh orang lain, dengan biaya yang murah saja.

4. Mengembangkan Kemampuan dari Waktu ke Waktu

Mengelola usaha skala kecil, skala medium dan besar, tidaklah sama.

Namun membangun usaha dari kecil adalah berarti telah meletakkan fondasi sebuah bangunan yang benar-benar harus kuat dan terencana.

Seiring dengan pertumbuhan usaha, masalah akan selalu lebih kompleks.

Keuntungan yang mungkin diperoleh perusahaan, akan sebanding dengan resiko yang bisa terjadi.

Maka, diperlukan kemauan untuk terus mengasah diri.

Baca: Wanita Ini Berani Robek Tenggorokan Sang Pacar yang Tersedak Steak

5. Menjual Matahari Department Store ke Lippo Group

Tahun 1996 saat Matahari Department Store berada di puncak popularitas, Publik dibuat terkejut dengan berita Hari Darmawan setuju menjual sebagian besar saham Matahari Department Store ke James Riady melalui Lippo Group.

Banyak pihak menduga, Hari Darmawan sengaja menjual Matahari Department Store karena terlilit utang kepada Lippo Group yang hampir mencapai 1 triliun rupiah.

Ada juga pihak yang menduga penjualan Matahari Department Store merupakan strategi dari James Riady karena perkembangan Matahari membuat Wal-Mart terus menerus merugi.

Namun demikian Hari Darmawan masih menjadi presiden direktur Matahari Department Store hingga tahun 2001.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved