Melon Kuning Masih Dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Penjual Makan Untuk Buktikan Aman

Para pedagang sudah mengetahui adanya isu bahwa dalam melon tersebut ada bakteri mematikan yang dapat membunuh konsumen.

Penulis: Ikhsan abrianto | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ikhsan Abrianto
Penjual Melon di Pasar Induk Kramat Jati, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (10/3/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ikhsan Abrianto

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI- Rock Melon atau biasa disebut Melon Kuning masih banyak dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pantauan TribunJakarta.com, Sabtu (10/3/2018), melon kuning tersebut dijual dengam harga Rp 12 ribu per kilogram.

Baca: Jerit Pilu, Istri Mantan Petugas Dishub yang Menemani Anaknya Mengamen

Para pedagang sudah mengetahui adanya isu bahwa dalam melon tersebut ada bakteri mematikan yang dapat membunuh konsumen.

Namun, hal tersebut ditampik oleh pedagang di pasar Induk Kramat Jati.

"Gak papa aman, itu yang bahaya melon dari Asutralianya, kita gak import dari sana, ini produk lokal jadi aman," ujar Ahmad seorang pedagang buah Melon di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca: Jokowi: Saya dan Pak SBY Beda Tipis Banget

Ia juga menambahkan bukti bahwa semua pegawai di toko buah tersebut telah memakan buah itu dan tidak terjadi apapun.

"Pas ada isu itu, kita semua pada makan buah ini, tapi sampe sekarang masih hidup enggak apa-apa," ujarnya.

Buah melon kuning yang berasal dari tanah subtropis diduga menjadi penyebab bakteri tersebut muncul.

"Mungkin gara-gara dari tanah subtropis, kita lokal dari tanah tropis jadi aman," Kata Ahmad.

Baca: Tidak Diminati, Tukang Ojek Sepeda di Pasar Pagi Asemka Berharap Keikhlasan dari Pemilik Toko

Ia meyakinkan jika terjadi sesuatu karena mengkonsumsi melon tersebut boleh langsung melaporkan atau mengadu kembali ke toko.

"Kalo terjadi apa-apa langsung komplain kesini lagi aja enggak apa-apa," pungkasnya

Sebelumnya, terdengar kabar bahwa melon kuning terdapat bakteri yang bernama Listeria Monocytogenes yang menyebbkan sistem kekebalan tubuh melemah.

Empat warga Negara Australia telah meninggal setelah mengkonsumsi melon tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved