Tanggapi Kasus Anak Kecil Tonton Video Asusila, Kak Seto : Harusnya Dihentikan, Bukan Direkam

"Yang patut disalahkan yaitu yang merekam video tersebut, karena bukannya ia segera diperingatkan malah merekamnya,"

Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Ilusi Insiroh
Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma
Kak Seto 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Kasus bocah yang kedapatan menonton video asusila disebelah orang tuanya ternyata mendapat tanggapan serius dari Dr. Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ini menyatakan bahwa hal tersebut sangat disayangkan dan jangan sampai ada kejadian yang terulang.

"Yang patut disalahkan yaitu yang merekam video tersebut, karena bukannya ia segera diperingatkan malah merekamnya," ujar Kak Seto di Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).

Baca: Berusaha Lolos dari Pelecehan Seksual, Model Cantik Ini Berani Lompat dari Lantai 6

Kepada TribunJakarta.com, Kak Seto menyampaikan bahwa dengan merekam dan menyebarkan, hal tersebut merupakan kategori tindak kekerasan pada anak.

Alasannya adalah karena pengunggah video tersebut diam saja malah merekam kejadian yang tak menyenangkan.

" Bukannya menghentikan, malah diviralkan dengan mempublikasian wajah anak yang membuat kesan negatif pada anak itu sendiri," ujar Kak Seto.

Kak Seto juga mengatakan bahwa kesalahan kedua terjadi pada sang ibu, karena memberikan gadget yang tidak terkontrol kepada anaknya.

Sehingga menyebabkan hal tersebut terjadi dan membebaskannya tanpa pengawasan yang ketat.

Maka dari, Kak Seto mengungkapkan bahwa sebenarnya perlu juga pelatihan khusus untuk orang tua agar bisa memberi pemahaman dengan penuh cinta dan kasih sayang kepada anaknya.

Tak hanya itu, kepada anak juga harus diberikan kebiasaan gerakan - gerakan fisik yang aktif untuk melatih motorik sehingga anak ada kesibukan fisik.

Baca: Siapkan Masa Depan untuk Anak, Samporna Academy Ciptakan Pendekatan Baru

"Karena bermain gadget atau gawai sebenarnya adalah pelarian anak itu sendiri karena kurang perhatian serta kurang aktifitas fisik sehingga ia mendapatkan kepuasan sendiri dengan memainkan gadget yang bagi dirinya lebih menghibur," ujar Kak Seto.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved