Ini Lapak Durian Milik Anggota TNI di Bekasi yang Diserang Oknum Ormas
Polres Metro Bekasi Kota telah mengamankan satu orang pelaku pengeroyokan yang terjadi di lapak durian tersebut.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJALARTA.COM, JATIASIH - Peristiwa pengeroyokan yang menimpa dua anggota TNI AU, Ade Septianto dan Hendrik Kereh terjadi di lapak durian, di Jalan Jati Kramat depan Giant, Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (21/3/2018) malam.
Sejauh ini, kasus tersebut masih dalam penanganan pihak Kepolisian.
Polres Metro Bekasi Kota telah mengamankan satu orang pelaku pengeroyokan yang terjadi di lapak durian tersebut.
Baca: Cerita Kosim Pertahankan Gerobak Gorengannya di Ibukota, Kena Razia 10 Kali
Pantauan TribunJakarta.com, Jumat (23/3/2018) di tempat kejadian perkara (TKP), kondisi lapak durian saat ini terlihat kosong usai peristiwa pengeroyokan sekelompok pemuda yang mengaku berasal dari organisasi masyarakat (Ormas) tertentu.
Lapak seluas 2 x 3 meter itu berada di area parkir komplek ruko persis depan Giant Jatiasih.

Lapak tersebut, terdapat dua box besar yang terbuat dari kayu berukuran 50 cm x 1 meter yang digunakan untuk menyimpan durian.
Lalu terdapat juga dua meja berkuruan sedang yang juga terbuat dari kayu untuk menjajakan durian.
Baca: Ini Foto-foto King Cobra Raksasa Asal Kalimantan yang Jadi Viral Medsos
Obay, salah satu warga yang juga seorang montir bengkel dekat lokasi kejadian mengatakan, lapak durian tersebut baru buka sekitar dua bulan yang lalu.
Setiap harinya, pemilik lapak baru mulai berjualan siang hari sekitar pukul 11.00 WIB, hingga malam hari.

"Iya udah denger kejadian pengeroyokan, ini kan tutup lapak durian udah dua hari, biasanya jam 11 udah mulai dagang," kata Obay kepada TribunJakarta.com
Setiap harinya, ada satu orang penjaga lapak yang setiap harinya bertugas menjajakan durian.
Namun tidak jarang satu orang berpenampilan seperti TNI ikut berjualan.