Bayi Calista Meninggal Di Tangan Ibu Kandungnya, Dibanting Hingga Radang Otak
Perjuangan Calista, bayi 1,3 tahun yang disiksa ibunya harus berakhir.
Dalam masa itu, Sinta dan Calista tinggal di rumah Darja, pacar Sinta, di Kampung Iplik, Desa Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, sejak Februari 2018.
Tekanan ekonomi
Dari penyelidikan polisi, tekanan ekonomi menjadi motif Sinta melakukan kekerasan terhadap Calista sebagai pelampiasan kekesalan.
Sinta mengaku sebagai orangtua tunggal bagi Calista.
Saat ditanya soal keberadaan ayah kandung Calista, Sinta tak menjawab dan hanya terisak.
Hendy mengatakan, Sinta juga menyebut pacarnya, D, juga menganiaya Calista.
Kepada polisi, Sinta sempat mengaku melihat pacarnya menggigit Calista pada bagian dada.
Baca: Mau Nonton Langsung Final Liga Champions di Kiev? Simak Disini
"Saya lihat ininya (dada) pukul 04.00 subuh digigit sama dia. Saking kencangnya digigit gitu, enggak berdarah cuma ada tapaknya (bekasnya) doang," ujar Sinta.
Menurut Sinta, sang pacar khawatir tangis Calista akan membuat berisik orangtuanya yang saat itu tengah tidur.
"Ya, namanya juga anak kecil suka nangis, tetapi dia enggak mau anak kecil berisik," tambahnya.
Bahkan, kata dia, kepala Calista pernah dijitak, punggung dipukul, dan tangannya seperti disulut rokok.
Tiap kali ia membereskan rumah, Calista menangis histeris saat digendong sang pacar.
"(Calista) sudah dua kali kejang-kejang. Ini yang terakhir kejang," kata Sinta.
Hanya saja, polisi belum mempunyai cukup bukti keterlibatan D. Menurut Hendy, D sendiri cukup kooperatif saat dimintai keterangan.