Pembangunan TOD Selesai, Arus Lalu Lintas Sekitar Ditata Ulang

Kawasan transit terpadu ini dirancang menjadi kawasan pejalan kaki, sehingga interkoneksi pejalan kaki dari satu moda ke moda lainnya berjalan lancar.

Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Suci Febriastuti
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mencanangkan kawasan berorientasi transit (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, di bekas lahan Pasar Blora.

Nantinya akan ada lima moda yang terintegrasi di kawasan tersebut, yaitu MRT, LRT, Commuter Line, Kereta Bandara, dan Transjakarta.

Kawasan ini didesain untuk mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan, dan mendukung mobilitas pejalan kaki.

Baca: Takut Ada Cacing, Wanita Ini Stop Beli Makanan Kaleng

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan akan berencana untuk menata ulang arus lalu lintas di kawasan Dukuh Atas.

"Jadi memang yang pertama ini adalah perencanaan kawasan ini termasuk perencanaan penataan arus lalu lintasnya," ujar William, Kamis (29/3/2018).

Menurutnya, kawasan Dukuh Atas saat ini memiliki kepadatan lalu lintas yang luar biasa, terutama di pagi dan sore hari.

Oleh sebab itu harus didesain dengan baik sehingga dengan hadirnya lima moda di kawasan ini tidak menimbulkan kemacetan.

"Kemudian pengalihan lalu lintasnya harus dibicarakan. Itu yang harus kita desain sedemikian, sehingga seluruh kawasan ini tidak mengalami kemacetan," ujarnnya di lahan bekas Pasar Blora, Jakarta Pusat.

Baca: Ini Fungsi Tab Conneted Apps yang Segera Diluncurkan Snapchat

Kawasan transit terpadu ini memang dirancang menjadi kawasan pejalan kaki, sehingga interkoneksi pejalan kaki dari satu moda ke moda lainnya dapat berjalan lancar.

"Kawasan ini harus dibuat sedemikian. Yang pertama interkoneksi pejalan kakinya harus ada, itu yang kita selesaikan. Kita minta itu menjadi kawasan pejalan kaki sehingga dari Blora hanya bisa belok ke sana. Tidak akan ada pertemuan. Itu salah satu contoh pengelolaan lalu lintas di daerah ini," ungkap William.

Pejalan kaki nantinya dapat langsung terhubung melalui jalan bawah tanah ke tiga stasiun yang ada di TOD Dukuh Atas ini, seperti Stasiun Dukuh Atas (MRT), Stasiun Sudirman (Commuterline) dan Stasiun BNi City (KA Bandara).

"Satu contoh yaitu di Jalan Kendal, di bawah yang menghubungkan Stasiun KCI, Stasiun MRT, dan Stasiun Bandara. Itu kan ada underpass di Jalab Kendal itu akan di minta untuk dijadikan seluruhnya jadi kawasan pejalan kaki," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved