Dodo Sang Penjual Lumut, Siapa Sangka Ia Mampu Sekolahkan Empat Anaknya Hingga Kuliah

Profesi menjadi seorang penjual lumut, mungkin masih asing terdengar di telinga kebanyakan orang.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM/ DWI PUTRA KESUMA
Dodo penjual lumut di Jalan Otistas Situ Sasak Tinggi, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (31/3/2018). 

Laporan Wartwawan TribunJakarta.com, Dwi putra kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Profesi menjadi seorang penjual lumut, mungkin masih asing terdengar di telinga kebanyakan orang.

Namun, pekerjaan inilah yang ditekuni oleh Nahdori (57) atau yang akrab dipanggil Dodo, selama 20 tahun.

Ditemui disela kesibukannya menjual lumut, Dodo menyempatkan diri untuk diwawancari TribunJakarta.com.

"Kurang lebihnya sudah ada 20 tahun jualan lumut, sebelumnya saya jualan di Situ Gintung Ciputat," tutur Dodo di Jalan Otistas Situ Sasak Tinggi, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (31/3/2018).

Baca: Banyak Warga Tidak Mengerti Gunakan Mesin Pembeli Tiket Otomatis KRL

Awal mula Dodo berjualan lumut adalah ketika ada seorang rekannya, yang menyarankan untuk menjual lumut dikarenakan dirinya memang hobi memancing ikan menggunakan lumut.

Setiap hari, Dodo berjualan sejak pukul 07.00 WIB pagi hingga waktu yang tidak ditentukan, ketika dagangannya habis barulah disitu Dodo bisa pulang ke rumahnya di daerah Kedaung, Ciputat.

Harga satu kantong plastik lumut yang dijual Dodo seharga Rp 5 ribu, setiap harinya dodo mampu menjual sekiranya 20-30 kantong plastik lumut, dan mendapatkan keuntungan sekiranya Rp 100 - Rp 200 ribu setiap hari.

Dikatakan Dodo, dari penghasilan menjual lumut tersebut dirinya mampu untuk menyekolahi empat orang anaknya, bahkan satu diantara empat anaknya sedang berkuliah.

"Alhamdulillah empat anak lulus SMA semua, yang terakhir masih kuliah sekarang daerah Tebet, Jakarta Selatan," tambah dodo.

Ia menceritakan, untuk mendapatkan lumut tersebut setiap hari ia harus pergi ke Daerah Bogor.

Baca: Kisah Asep Pemulung Tiga Orang Anak, Bantu Pemerintah Pungut Sampah di Kawasan Elit

Sesampainya di daerah Bogor, ia pun dengan cekatan terjun ke dalam kolam-kolam ataupun rawa untuk mengambil lumut yang berada di dasar kolam.

"Memang amis awalnya, tapi kelamaan udah jadi biasa, malah sekarang wangi kalau menurut saya," tutur Dodo sambil tertawa lebar.

Dari hasil berjualan lumut ini, Dodo juga sudah berhasil menikahkan tiga orang anaknya dan mendapatkan enam cucu.

Terakhir ia menambahkan, lebih baik dirinya melakukan pekerjaan yang bisa dibilang 'kotor' namun uangnya halal, dibandingkan bekerja seperti orang yang pekerjaannya 'bersih' namun namun uangnya haram seperti para koruptor.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved