Cerita Ketua MK Anwar Usman: Main Film Peraih Piala Citra dan Pengagum Broery Marantika

Cerita Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih Anwar Usman unik, pernah main film dan meraih Piala Citra, pengagum Broery Marantika.

Editor: Y Gustaman
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih Anwar usman (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Ketua MK terpilih Aswanto (kanan) usai mengikuti pengambilan sumpah di Gedung MK, Jakarta, Senin (2/4/2018). Anwar Usman dan Aswanto terpilih secara voting sebagai Ketua dan Wakil Ketua MK periode 2018-2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Belum selesai, orangtua Anwar, menonton adegan anaknya sedang berjalan dengan seorang wanita di dalam film.

"Pas tahu, ya sudah. Habis saya. Bubar semuanya," kelakar doktor lulusan Universitas Gadjah Mada itu.

Belajar dari seni peran itu, Anwar memiliki kepercayaan diri dan mempunyai tutur bahasa dan mampu mengelola sikap yang baik di depan publik.

"Coba lihat tadi, saat saya memberi sambutan. Awal sekali saya semangat, kemudian sempat terdiam sebentar untuk mengucap terima kasih kepada Pak Arief. Nah, itulah ciri-ciri orang Teater," Anwar terkekeh.

Anwar juga mengaku suka sekali bernyanyi, terutama lagu-lagu Broery Marantika dan lagu dangdut.

"Kalau nyanyi, saya jago," tukas pria yang sebelumnya berkiprah di Mahkamah Agung itu.

Tak menutup kemungkinan Anwar akan balik mendalami seni peran usai tak menjabat sebagai Ketua MK.

Saat ini Anwar akan menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak konstitusi itu.

"Tidak ada yang tahu ke depan. Sekarang, saya mau fokus di jabatan ini dulu," tukasnya.

Anwar merupakan Lulusan Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri yang mengawali kariernya sebagai guru honorer pada 1975.

Ia merantau ke Jakarta dan menjadi guru honorer pada SD Kalibaru.

Selama menjadi guru, Anwar pun melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta dan lulus pada 1984.

Sukses meraih gelar sarjana hukum, Anwar mencoba mengikuti tes calon hakim.

Keberuntungan pun berpihak padanya ketika ia lulus dan diangkat menjadi calon hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985, inilah awal kariernya.

Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah didudukinya antara lain menjadi Asisten Hakim Agung mulai dari 1997-2003, yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003-2006.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved