Terlepas dari Tangan Ayah, Bocah Jatuh dari Jembatan Setinggi Delapan Meter
Bocah perempuan delapan tahun terperosok di Jembatan Danawarih setinggi delapan meter dari permukaan Sungai Kaligung yang berbatu.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bare Kingkin Kinamu
TRIBUNJAKARTA.COM, SLAWI - Bocah perempuan delapan tahun terperosok di Jembatan Danawarih setinggi delapan meter dari permukaan Sungai Kaligung yang berbatu pada Minggu (1/4/2018).
Jatuhnya Lulu Khumaira Aspur begitu cepat dan tak diketahui Purwanto, ayahnya.
Purwanto semula menggandeng tangan Lulu dan adiknya saat berwisata ke Jembatan Danawarih, Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Saat di tengah jembatan Purwanto melepas tangan Lulu karena sibuk mengurusi anak satunya.
"Lulu sepertinya terlalu senang hingga tidak melihat kayu yang telah lapuk dan berlubang tersebut. Ia berteriak dan saya tidak berhasil memegang tangannya," tutur Purwanto kepada Tribunjateng.com, Senin (2/4/2018).
Lulu panggilan akrabnya kemudian terjatuh dan terperosok di Sungai Kaligung.
Ia sempat pingsan.
Mengetahui hal tersebut pihak terkait langsung mengevakuasi bocah berusia 8 tahun tersebut.
Pantauan Tribunjateng.com, Lulu masih dirawat di Ruang Bougenvil Rumah Sakit Umum Daerah Soeselo dan tangan kanannya masih diperban.
"Untung setelah rongten tidak ada patah tulang ataupun retak di bagian punggung, dan lengan," beber Purwanto.
Ia berusaha terlihat ceria di depan anaknya.
"Semoga ini menjadi pembelajaran kita semua untuk selalu mengawasi anak kita," jelas Purwanto.
Purwanto ingin kayu pijakan jembatan yang telah lapuk diganti dengan yang baru.
Jembatan Danawarih sepanjang sekitar 273 meter itu menghubungkan beberapa desa dan tingginya kira-kira 8 meter dari permukaan Sungai Kaligung yang berbatu.