Cuci Otak dr Terawan
SBY Angkat Bicara Soal Metode DSA yang Dilakukan Dokter Terawan
Buktinya, kata dia, sudah ribuan orang yang terobati dan mendapatkan kepulihan atas pengobatan tersebut.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Metode pengobatan Radiologi Intervensi dengan memodifikasi Digital Substraction Angiogram (DSA) atau akrab disebut metode 'Cuci Otak' menjadi perbincangan khalayak ramai.
Alasannya, metode pengobatan yang dilakukan oleh Kepala RSPAD Gatot Subroto, Terawan Agus Putranto itu, sempat dianggap bermasalah oleh Majelis Kehormatam Etik Kedokteran.
Bagi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pengobatan tersebut bukanlah sesuatu yang menyalahi etika kedokteran.
Baca: Polda Metro Jaya: 31 Orang Tewas Akibat Miras Oplosan
Buktinya, kata dia, sudah ribuan orang yang terobati dan mendapatkan kepulihan atas pengobatan tersebut.
"Meski saya bukan dokter, tapi, juga harus ditelaah dari bukti yang sudah ada. Mungkin, saat ini belum dikenal, tapi suatu saat nanti pasti akan dikenal dan diakui," ujarnya dari keterangan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Baca: Geger Miras Oplosan di Jakarta, Depok dan Bekasi, Total Sementara 31 Orang Tewas
Masih menurut Presiden Keenam RI itu, ilmu pengetahuan, pastilah berasal dari sebuah penelitian dan akal sehat.
Ikatan Dokter Indonesia, lanjut SBY, diharap dapat membangun komunikasi dengan Terawan, maupun instansi TNI, tempat dokter Ahli Radiologi itu bernaung. Sehingga, dapat menghasilkan sebuah solusi yang baik untuk dunia kesehatan Indonesia.
"Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tetapi bangunlah komunikasi yang baik antar pihak," kata SBY. (Tribunnews.com/Amriyono Prakoso)