Ini Alasan Irjen Kemendikbud Pantau UNBK Hari Pertama di Dua Sekolah di Jakarta Utara

Menurutnya, pemantauan ke sekolah-sekolah terkait UNBK harus adil, terlebih perihal sekolah negeri dan swasta.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Irjen Kemendikbud Daryanto, Senin (9/4/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Inspektur Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud) Daryanto memantau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 45 dan SMA PGRI 12, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Di hari pertama UNBK tingkat SMA, Senin (9/4/2018) ini, Daryanto mengunjungi dua SMA di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara setelah beberapa waktu sebelumnya ia sudah mengunjungi sekolah di Jakarta Timur dan Selatan terkait pelaksanaan UNBK.

Menurutnya, pemantauan ke sekolah-sekolah terkait UNBK harus adil, terlebih perihal sekolah negeri dan swasta.

"Kan SMA negeri yang tadi kemudian ini SMA swasta. Saya harus adil juga ya jangan sekolah negeri semua, kemudian saya pilih PGRI," kata Daryanto di SMA PGRI 12, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca: UNBK SMK Berlangsung 100 Persen, Masyarakat Minim Keluhan

Baca: Ikut UNBK Sesi Kedua, Siswa SMAN 1 Tangerang Ini Pilih Belajar di Minimarket

Alasan dipilihnya SMA PGRI 12 sebagai salah satu lokasi peninjauan UNBK, lanjut Daryanto, adalah karena sekolah tersebut semangat keguruannya masih ada.

"PGRI ini kan ada satu semangat dari para pendiri ya, guru yang benar-benar ingin muridnya itu terlayani dengan baik. Dan alhamdulillah baik, ini saya buktikan baik. Berarti PGRI kan bisa menyelenggarakan pendidikan dengan baik juga," kata dia.

Sementara itu, Daryanto memilih SMAN 45 karena ia melihat sekolah tersebut akses jalannya relatif jauh dari jalan besar.

"Kenapa SMA 45? SMA 45 itu memang tempatnya yang agak jauh dari region kota Jakarta Utara, tidak di pinggir jalan besar gitu. Tempatnya agak masuk," katanya.

Hal tersebut ia anggap menjadi perjuangan tersendiri bagi murid-murid SMAN 45.

Oleh sebabnya ia memantau apakah perjuangan tersebut membuat murid di SMAN 45 teelambat mengikuti UNBK hari pertama ini.

"Kalau masuk-masuk gitu berarti kan ada perjuangan murid untuk masuk ke situ. Nah ada nggak murid yang terlambat, ternyata nggak ada. Artinya memang komitmen dari murid atau orang tua itu semangat untuk ngikutin ujian itu terbukti bagus," kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved