Irjen Kemendikbud Blak-blakan Bicara Soal Bocoran dalam UNBK
dirinya mewakili Kemendikbud optimis bahwa kendala bocornya soal sudah bisa diantisipasi
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud) Daryanto melakukan pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 45 dan SMA PGRI 112, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Saat ditanya perihal kebocoran soal seperti yang marak terjadi di tahun-tahun lalu, dirinya mewakili Kemendikbud optimis bahwa kendala bocornya soal sudah bisa diantisipasi.
Bahkan ia sempat memberikan tiga poin terkait siswa-siswi yang mulai sadar untuk tak menggunakan kunci bocoran.
Apalagi, teknologi UNBK saat ini sudah tidak mudah untuk dikelabui siswa-siswi.
"Pertama mereka tahu hari gini tuh sudah tidak lagi pengaruh soal kunci, termasuk bocoran kunci itu sudah tidak pengaruh lagi. Dan juga dipastikan putra putri siswa sendiri juga tahu setiap komputer soalnya beda-beda, random soalnya. Sehingga bila dia berdekatan kiri kanan itu tidak bisa nyontek," ujar Daryanto di SMAN 45 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (9/4/2018).
Baca: Doa dan Shalawat Buat Siswa SMA 54 Tenang Hadapi UNBK
Alasan lainnya adalah menggunakan kunci bocoran atau mencontek ke peserta UNBK lainnya dapat menghabiskan waktu pengerjaan soal.
"Kemudian yang berikutnya untuk apa juga mereka harus menyontek ke temennya. Sementara waktu di komputernya jalan terus dan itu tidak bisa ditarik mundur sehingga membuang waktu untuk itu. Itu malah rugi sendiri," kata Daryanto.
Terakhir, perihal pembagian shift, Daryanto menganggap tidak ada masalah.
Pasalnya, anggapan tentang peserta UNBK shift akhir yang memiliki kecenderungan untuk bertanya perihal jawaban dari peserta UNBK shift awal akan sulit terjadi.
Hal tersebut, lanjut Daryanto, mengingat beban pikiran untuk mengerjakan soal UNBK di hari-hari selanjutnya akan menjadi alasan penolakan dari peserta UNBK shift awal untuk membeberkan soal dan jawaban ke peserta UNBK shift akhir.
"Ada yang kemarin bertanya 'itu ada tiga shift bagaimana nanti shift kedua kan itu bisa tanya ke shift pertama'? Itu tidak mungkin. Dia nanya juga shift pertama bisa kebayang, shift pertama ini kan harus mikir untuk ujian besok. Dia nggak mungkin akan memberitahu kepada temannya yang nanya," kata dia.
"Toh kalau dia memberitahu juga mungkin yang diberitahu tidak akan mengerti juga wong soalnya pasti berbeda," imbuh Daryanto dengan yakin.