MRT Jakarta Akan Dioperasikan Secara Semi Otomatis
Dua rangkaian kereta MRT yang terdiri dari 12 rolling stock (gerbong) telah berhasil dipindahkan ke Depo Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Ilusi Insiroh
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Dua rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) yang terdiri dari 12 rolling stock (gerbong) telah berhasil dipindahkan ke Depo Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Proses pemindahan sudah dilakukan sejak Kamis, (5/4/2018) lalu.
Mendampingi Gubernur DKI Jakarta yang meninjau langsung kesiapan MRT, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan nantinya kereta MRT akan dioperasikan secara semi otomatis.
Baca: Dahulu Bersama Kedua Pasangan Artis Ini Hidup Bahagia Bersama Jodohnya, Yuk Intip!
Pada proyek MRT fase 1 ini sistem yang akan dipergunakan oleh kereta MRT Jakarta yaitu Communication Based Train Control (CBTC).
"Pengoperasian dilakukan secara semi otomatis. Dimana seluruh proses kontrol oleh kereta itu dilakukan di center atau pusat pengendalian kereta," ujar William, Kamis (12/4/2018).
William juga mengatakan bahwa sistem CBTC juga menentukan ketepatan waktu perjalanan kereta MRT Jakarta.
"Itu CBTC yang memungkinkan kereta pas berangkat. Karena yang mengoperasikan komputer. Jadi akan on time kapan berangkatnya dan titik berhentinya dimana," ujarnya kepada wartawan.
William juga menjelaskan tugas masinis kereta MRT Jakarta untuk mengendalikan keberangkatan dan buka tutup pintu kereta serta melakukan penanganan yang dibutuhkan saat keadaan darurat.
Baca: Anak Ely Sugigi Minta Maaf dan Sebut Alasan Dirinya Lontarkan Kata-kata Kasar di Sosial Media
Sedangkan selebihnya dalam perjalanan kereta, percepatan, perlambatan, pengaturan kecepatan, pengereman diatur secara otomatis oleh sistem yang dioperasikan dari Operation Control Center (OCC) di area Depo Stasiun Lebak Bulus.
