Memutuskan Pulang dari Bandung, Lucinta Luna Menangis Terisak Hingga Pingsan di Makam Sang Ibunda
Ketika hendak pergi meninggalkan makam, orang-orang sudah berdiri, Lucinta masih enggan berdiri.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Lucinta Luna menangis terisak saat ada di makam sang ibunda pada Jumat sore (13/4/2018).
Ketika dirinya mendengar kabar sang ibu meninggal dunia, Lucinta Luna saat ini berada di Bandung untuk suatu pekerjaan akhirnya memutuskan untuk langsung pulang ke Jakarta.
Dilansir TribunJakarta.com dari Grid.ID, manajer Lucinta Luna, Didi, personel Duo Bunga itu menangis kejer sampai pingsan setelah mendapat kabar duka tersebut.
"Nangis dia. Nangis kejer, ini sekarang lemes, pingsan. Ini kita lagi di mobil, masih di jalan," ucap Didi melalui sambungan telepon siang tadi.
Lalu, manajer itu mengatakan kalau Lucinta berpesan sang ibu jangan dimakamkan terlebih dahulu.
"Lucinta minta satu ke kakaknya, (ibunya) jangan dikubur sebelum Lucinta datang," tambah Didi.
Baca: Putra Daerah Bali Ini Punya 16 Mobil dengan Puluhan Miliar, Raffi Ahmad Mah Kalah
Kemudian, ketika proses permakaman itu dilakukan secara privat tak ada wartawan yang meliput.
Ada penolakan keras dari pihak keluarga terhadap wartawan yang mau meliput proses pemakaman.
"Jangan diambil gambar! Enggak tahu orang lagi berduka, mau saya banting?!" kata seorang perwakilan keluarga, kepada wartawan yang hendak mengambil gambar.
Ternyata Lucinta datang terlambat menghadiri prosesi permakaman.
Sesampainya di permakaman itu, tampak Lucinta mengenakan baju berwarna pink, jeans warna biru dan wajahnya tertutup masker.
Tampak beberapa orang mendampingi dirinya saat di permakaman.
Sebelum tiba ke pusara sang mama, terdengar suara "maaf ya, maaf ya" ketika melewati beberapa makam.
Baca: Sekilas Sosok Tiara Ayu Fauziah, Pengendara BMW Cantik Tabrak Ojek Online Hingga Kakinya Putus
Lucinta terlihat duduk tersimpuh didepan makam sang ibunda.
Tampak di atas permakaman tersebut bertuliskan nama Djoneha binti Wiryono.
Dirinya tampak menangis terisak.
Lucinta sempat menyirami air mawar dan menabur bunga di makam tersebut.
Terisak menangis dan sempat pingsan di samping kuburan sang ibunda.
Pendamping Lucinta pun memeriksa denyut nadi Lucinta hingga memastikan kondisi Lucinta tidak apa-apa.
Baca: Belum Jadi Hak Milik, Perumahan di Kawasan Pondok Rajeg Plester Tanah Warga
Dalam keadaan pingsan itu, tampak dirinya dipakaikan minyak kayu putih.
Gandhy dan Stasya Bwarlele pun membantu membaringkan Lucinta.
Hingga kemudian, bangun dari pingsan tersebut dan kembali menangis.
Lucinta dan para pendampingnya itu berdoa untuk sang ibunda.

Dalam doa tersebut, Lucinta pun tampak masih nangis.
Usai berdoa, dirinya menaburkan bunga.
Ketika hendak pergi meninggalkan makam, orang-orang sudah berdiri, Lucinta masih enggan berdiri.
Ia memeluk papan nisan sang mama.
Lucinta pun terlihat mengambil bunga-bunga yang sudah ditaburkan di atas pusara sang mama dan mengantonginya.
Rombongan Lucinta meninggalkan pemakaman.
Lucinta menutup matanya yang sembab karena menangis dengan menggunakan kaca mata.
Perjalanan dari pusara sang mama menuju rumahnya, Lucinta harus dipapah oleh manajer dan temannya.
Mereka khawatir Lucinta kembali pingsan.
Baca: Usai Pamer Muka Penuh Luka Hingga Mendapat Kritikan, Begini Jawaban Menohok Cynthia Alona
Dalam keluar komplek permakaman itu, terdengar suara "maaf maaf ya."
Di depannya, sudah ada dua orang perempuan yang memakai hijab menantinya dan dirinya memegang kedua pundak kedua orang wanita ini.
Ketika ditanya wartawan usai ke permakaman, akan kemana namun kedua wanita ini enggan menjawab pertanyaan yang diberikan.