Underpass Matraman Dibuka, Jalan Proklamasi Macet Parah

"Kalau sekarang memang sudah mendingan macetnya, yang parah itu waktu awal-awal uji coba," kata Rizky seorang pengendara motor.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kondisi lalu lintas di jalan Proklamasi setelah dilakukan rekayasa lalu lintas, Menteng Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Pemprov DKI Jakarta masih melakukan uji coba Underpass Matraman pada Selasa (10/4/2018).

Rekayasa lalu lintas di area sekitar Underpass Matraman pun turut dilakukan.

Satu di antaranya di jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Kendaraan dari arah Jatinegara yang sebelumnya dapat mengarah lurus ke arah jalan Diponegoro kini harus berbelok terlebih dulu ke jalan Penataran.

Pantauan TribunJakarta.com pukul 07.50 WIB, arus lalu lintas di jalan Proklamasi terlihat padat.

Kondisi lalu lintas di jalan Proklamasi setelah dilakukan rekayasa lalu lintas, Menteng Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018).
Kondisi lalu lintas di jalan Proklamasi setelah dilakukan rekayasa lalu lintas, Menteng Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Jalan yang sebelumnya hanya satu arah ini kini menjadi dua arah.

Pembagian jalan menggunakan barrier beton yang dipasang dari depan kantor DPP Demokrat hingga persimpangan Megaria.

Tersedia tiga lajur jalan bagi pengendara yang ingin melintas ke arah jalan Pangeran Diponegoro.

Sedangkan untuk pengendara yang ingin melintas ke arah Jatinegara disediakan dua lajur.

Terlihat, pengendara motor dari arah Jatinegara menuju jalan Penataran hanya mampu memacu kendaraanya di bawah kecepatan 25 kilometer per jam.

Rizky (19) seorang warga yang kerap melintas di jalan Proklamasi menilai rekayasa lalu yang diberlakukan justru menambah kemacetan.

Menurutnya, meski kini kemacetan mulai berkurang, namun di pagi hari, kemacetan tetap terjadi.

"Kalau sekarang memang sudah mendingan macetnya, yang parah itu waktu awal-awal uji coba. Bus Transjakarta berhenti ngambil satu penumpang saja langsung di klakson sama motor di belakangnya," kata Rizky saat ditemui di lokasi, Menteng, Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018).

Menurutnya, kemacetan di Jalan Proklamasi mulai membaik tiga hari setelah uji coba dilakukan.

Kondisi lalu lintas di jalan Proklamasi setelah dilakukan rekayasa lalu lintas, Menteng Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018).
Kondisi lalu lintas di jalan Proklamasi setelah dilakukan rekayasa lalu lintas, Menteng Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Pantauan TribunJakarta.com di halte pengumpan bus Transjakarta di seberang kantor pusat Majelis Ulama Indonesia.

Saat bus Transjakarta berhenti guna mengangkut penumpang, sejumlah pengendara motor di belakangnya langsung membunyikan klakson mereka.

Pengendara motor yang membunyikan klakson tersebut terlihat tidak sabar menunggu penumpang bus naik.

Seorang warga lainnya, Ahmad (43) juga mengeluhkan akibat rekayasa lalu lintas di jalan Proklamasi.

Ia menilai rekayasa lalu lintas yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi jalan Ibukota.

"Menurut saya rekayasa lalu lintasnya enggak sesuai. Harusnya kalau pagi diberlakuin satu arah saja, karena kan orang kerja berangkat ke Jakarta. Kalau pulang baru dua arah enggak apa," kata Ahmad.

Ia mengaku tidak mempermasalahkan keberadaan barrier beton yang membagi dua jalan.

Hanya saja, jika rekayasa lalu lintas ini dilakukan dalam jangka panjang, ia berharap pemerintah dapat mengaspal jalan depan Tugu Proklamasi.

Alasannya jalan yang menggunakan konblok tidak sesuai untuk dilintasi kendaraan besar seperti bus Transjakarta.

"Harusnya diaspal, jangan pakai konblok kaya sekarang. Karena yang lewat kan Kendaraan kendaraan berat, seperti bus sama truk," lanjutnya.

Harapan Ahmad pun dibenarkan oleh Panit Dikayasa lalu lintas Jakarta Pusat Iptu Surahmadi.

"Memang jalan ini (depan tugu Proklamasi) enggak cocok untuk dilalui kendaraan berat, karena masih pakai konblok, belum aspal," paparnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved