Cak Imin Tertinggi Dampingi Jokowi, Median Sebut Peluang Prabowo Turun

"Pemilih Pak Prabowo beralih ke Gatot. Mereka melihat Pak Prabowo agak tempramental akhir akhir ini, sehingga dilihat dan beralih ke figur Gatot,"

Editor: Ilusi Insiroh
(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjajal kereta Bandara Soekarno-Hatta. 

Pada survei Median pada Februari lalu, elektabilitas Gatot Nurmantyo berada di angka 5,5 persen, namun pada survei terbaru naik jadi 7 persen.

Sudarto mengatakan, Gatot Nurmantyo mengambil keuntungan dari turunnya elektabilitas Prabowo.

"Pemilih Pak Prabowo beralih ke Gatot. Mereka melihat Pak Prabowo agak tempramental akhir akhir ini, sehingga dilihat dan beralih ke figur Gatot," kata Sudarto.

Menurutnya, faktor lainnya adalah melihat latar belakang sosok militer yang masih jadi dambaan pemilih Indonesia.

"Jika sebelumnya ada pada Prabowo (latar belakang militer), kali ini berpindah ke Gatot," ujarnya.

Nama tokoh lain yang juga kian berkembang elektabilitasnya yaitu Muhaimin Iskandar (dari 0,29 persen menjadi 1,9 persen), Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (dari 0,8 persen menjadi 1,5 persen), dan Anis Matta (dari 1,5 persen menjadi 1,7 persen).

Baca: Mbah Mijan Sebut Penyanyi Wanita Inisial A Target Operasi Narkoba Selanjutnya Semoga Bukan Att

Warning bagi Jokowi

Dalam survei itu juga didapatkan fenomena 46,7 persen responden memilih Presiden Jokowi diganti pada 2019 mendatang.

Pertanyaan yang diajukan yaitu apakah pada 2019 nanti sebaiknya Joko Widodo lanjut memimpin lagi menjadi Presiden Republik Indonesia atau sebaiknya digantikan oleh tokoh lain saja?

Menurut Sudarto, yang menjawab ingin Jokowi lanjut ke periode kedua 45,22 persen tapi ada 46,37 persen ingin diganti oleh tokoh lain.

"Menurut kami ini adalah warning agak kuning kemerah merahan bagi Jokowi," kata Sudarto.

Penyebabnya, ujar Sudarto, kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi belum mampu mengatasi permasalahan masyarakat.

"Mulai sembako mahal, pekerjaan susah, ekonomi sulit, listrik naik, itu masih jadi fakror utama masyarakat ingin mengganti Pak Jokowi dengan pemimpin lain. Walaupun di sisi lain masyarakat puas pada pembangunan infrastruktur," jelasnya.

Baca: Lahirkan Anak Ketiga Begini Potret Bahagia Ririn Dwi Aryanti Hingga Aldi Bragi Buat Kalimat Puitis

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved