Sulit Menyeberang Karena Ada Rekayasa Lalu Lintas, Warga Harap Fasilitas Penyeberangan Jalan
Kendaraan dari arah Jatinegara yang sebelumnya dapat mengarah lurus ke arah jalan Diponegoro kini harus berbelok terlebih dulu ke jalan Penataran.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ilusi Insiroh
Eddy (45) seorang pengendara sepeda yang sengaja melintas di jalan Proklamasi untuk melihat uji coba Underpass Matraman mengaku sulit menyeberang jalan.
"Kalau nambah macet atau enggaknya saya enggak bisa berpendapat, karena ini baru lewat sini lagi. Tapi tadi susah buat nyeberang jalan, untung tadi ada petugas," kata Eddy yang merupakan karyawan swasta.
Ia berharap pada keberadaan petugas berwenang agar dapat membantu warga yang ingin menyeberang.
Senada dengan Eddy, Ahmad (43) pun mengalami kesulitan kala harus menyeberang di jalan Proklamasi.
Meski kendaraan yang melintas tidak memacu kencang kendaraanya, ayah dua anak ini mengaku takut kala harus menyeberang.
"Kalau pagi kan orang udah kena macet duluan sebelum sampai di Jakarta Pusat. Mungkin karena emosinya ketahanan, pas ada orang mau nyeberang langsung diklakson," keluhnya di Menteng, Jakarta Pusat. Selasa (17/4/2018).
Baca: Cak Imin Tertinggi Dampingi Jokowi, Median Sebut Peluang Prabowo Turun
Menurutnya, bila rekayasa lalu lintas dilakukan di jalan Proklamasi berlangsung dalam jangka panjang, maka pemerintah harus meyiapkan fasilitas menyeberang jalan yang memadai.
Pantauan TribunJakarta.com, di jalan Proklamasi memang belum terdapat fasilitas menyeberang jalan seperti lampu merah atau rambu lainnya.