Sulit Menyeberang Karena Ada Rekayasa Lalu Lintas, Warga Harap Fasilitas Penyeberangan Jalan

Kendaraan dari arah Jatinegara yang sebelumnya dapat mengarah lurus ke arah jalan Diponegoro kini harus berbelok terlebih dulu ke jalan Penataran.

Penulis: Bima Putra | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Bima Putra
Seorang pengendara sepeda saat menyeberang jalan di depan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Selasa (17/4/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba Underpass Matraman pada Selasa (10/4/2018).

Rekayasa lalu lintas di area sekitar Underpass Matraman pun turut dilakukan.

Satu di antaranya di jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Kendaraan dari arah Jatinegara yang sebelumnya dapat mengarah lurus ke arah jalan Diponegoro kini harus berbelok terlebih dulu ke jalan Penataran.

Baca: Mbah Mijan Sebut Penyanyi Wanita Inisial A Target Operasi Narkoba Selanjutnya Semoga Bukan Att

Imbasnya, arus lalu lintas di jalan Proklamasi terlihat padat.

Kini, jalan yang sebelumnya hanya satu arah menjadi dua arah.

Pembagian jalan menggunakan barrier beton yang dipasang dari depan kantor DPP Demokrat hingga persimpangan Megaria.

Tersedia tiga lajur jalan bagi pengendara yang ingin melintas ke arah jalan Pangeran Diponegoro.

Sedangkan untuk pengendara yang ingin melintas ke arah Jatinegara disediakan dua lajur.

Meski kemacetan di jalan Proklamasi tidak separah seperti saat hari pertama rekayasa lalu lintas dilakukan.

Namun tetap ada warga yang mengeluhkan rekayasa lalu lintas yang dilakukan.

Baca: Akui Dirinya Netizen yang Bijak, Yulia Mochamad Balas Komentar Menohok Netizen

Keluhan berasal dari pejalan kaki dan pengendara sepeda saat hendak menyeberang.

Eddy (45) seorang pengendara sepeda yang sengaja melintas di jalan Proklamasi untuk melihat uji coba Underpass Matraman mengaku sulit menyeberang jalan.

"Kalau nambah macet atau enggaknya saya enggak bisa berpendapat, karena ini baru lewat sini lagi. Tapi tadi susah buat nyeberang jalan, untung tadi ada petugas," kata Eddy yang merupakan karyawan swasta.

Ia berharap pada keberadaan petugas berwenang agar dapat membantu warga yang ingin menyeberang.

Senada dengan Eddy, Ahmad (43) pun mengalami kesulitan kala harus menyeberang di jalan Proklamasi.

Meski kendaraan yang melintas tidak memacu kencang kendaraanya, ayah dua anak ini mengaku takut kala harus menyeberang.

"Kalau pagi kan orang udah kena macet duluan sebelum sampai di Jakarta Pusat. Mungkin karena emosinya ketahanan, pas ada orang mau nyeberang langsung diklakson," keluhnya di Menteng, Jakarta Pusat. Selasa (17/4/2018).

Baca: Cak Imin Tertinggi Dampingi Jokowi, Median Sebut Peluang Prabowo Turun

Menurutnya, bila rekayasa lalu lintas dilakukan di jalan Proklamasi berlangsung dalam jangka panjang, maka pemerintah harus meyiapkan fasilitas menyeberang jalan yang memadai.

Pantauan TribunJakarta.com, di jalan Proklamasi memang belum terdapat fasilitas menyeberang jalan seperti lampu merah atau rambu lainnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved