Ini Makna Tangan Lima Jari di Foto Ketua Komnas Perlindungan Anak bersama Wali Kota Jakarta Barat

Usai acara Arist menjelaskan, gerakan tangan tersebut merupakan simbol penolakan terhadap sesuatu hal yang bersifat negatif.

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NOVIAN ARDIANSYAH
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi bersama Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Arist Merdeka Sirait, berfoto bersama Walikota Jakarta Barat Anas Effendi beserta jajaran usai menghadiri acara pengukuhan forum anak dan deklarasi sekolah dan puskesmas ramah anak di Kantor Walikota Jakarta Barat, Kembangan, Jakarta Barat.

Pantauan TribunJakarta.com, Arist selalu mengajak Anas maupun orang lainnya yang ikut berfoto agar menunjukkan telapak tangan dengan lima jari yang terbuka ke arah lensa kamera.

Tak hanya sekali, Arist juga mengajak hal serupa di setiap sesi foto yang ia lakukan bersama Anas dan jajaran pejabat Kota Jakarta Barat lainnya.

Usai acara Arist menjelaskan, gerakan tangan tersebut merupakan simbol penolakan terhadap sesuatu hal yang bersifat negatif.

Baca: Simak 5 Tips Aman Menggunakan Jasa Taksi Online Menurut Kapolres Jakarta Barat

Baca: Bukan Basa-basi, Komnas Anak Apresiasi Pemkot Jakbar Bentuk Sekolah dan Puskesmas Ramah Anak

"Simbol itu adalah simbol stop kekerasan, stop narkoba bahkan stop TBC, dan sebagainya. Pengertian lima jari tersebut juga menyimbolkan lima sila yang ada di Pancasila," terang Arist, Kamis (26/4/2018).

Lebih jauh ia mengatakan, lima jari tersebut juga menggambarkan lima karakter manusia untuk menghentikan kejahatan-kejahatan serta memberikan nilai-nilai yang baik.

"Lima karakter itu berbudi pekerti, menghargai kemajemukan, nilai-nilai kebangsaan dan sebagainya. Itu adalah karakter dari anak-anak di Indonesia bahkan bangsa ini," jelas Arist.

Acara Pengukuhan Forum Anak dan Deklarasi Sekolah dan Puskesmas Ramah Anak sendiri merupakan program yang dibuat oleh Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Barat.

Kepala Sudin PPAPP Jakarta Barat, Endang Widaningsih mengatakan, adanya sekolah dan puskesmas ramah anak merupakan program dan komitmen untuk meningkatkan peringkat Kota Layak Anak Jakarta Barat dari Pratama menjadi Madya.

"Ada 70 sekolah baik negeri dan swasta serta 26 puskesmas tingkat kelurahan dan kecamatan di Jakarta Barat kita deklarasikan menjadi sekolah dan puskesmas ramah anak. Nantinya ke depan kita akan terus tingkatkan lagi," kata Endang.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved