Kisah Muji, Pengendara Transjakarta Non BRT Yang Teguh Jauhi Mo Limo

Deru suara iring-iringan bus sepanjang Jalan TB Simatupang, arah Kampung Rambutan, memecah keheningan malam.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Muji, sopir non BRT Transjakarta rute Pulogadung-Pondok Gede, Rabu (25/4/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS 

Mengenang masa lalunya kala di bus umum tersebut, ia pun banyak belajar dari rekan-rekan sejawatnya yang tak lepas dari pengaruh Mo Limo itu.

"Sebenarnya itu yang harus dihindari. Kalau enggak orang itu akan sial. Apalagi di dunia bus dan pasar. Godaannya besar itu tempatnya setan. Sopir biasanya enggak maling, tapi yang paling dekat itu minum, judi dan madon," terangnya.

Muji meyakini orang-orang yang melakukan pengaruh buruk Mo Limo itu sudah pasti akan tertimpa bahaya kala di jalan.

"Dekat dari tiga itu kebanyakan. Sebagian besar sudah pasti kena musibah itu. Tapi ya saya sadar enggak ada yang sempurna juga dengan apa yang dijalani," tuturnya.

Sebelum menyudahi pembicaraan itu lantaran giliran mengisi solar sudah tiba, ia menceritakan sekelumit pengalaman menggelitik kala mengendarai bus PPD.

"Saya pernah nabrak apa saja, tapi alhamdulilah walaupun nabrak tapi enggak parah. Saya pernah nabrak mobil polisi. Kena Rp 1,2 juta. Saya ganti sejuta, polisinya bayar sendiri dua ratusnya," dia terkekeh.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved