Pengamat Politik: Insiden Persekusi adalah Kesalahan Pemprov Jakarta
Menurut Yunarto atau yang akrab disapa Toto, tindakan tersebut merupakan kesalahan pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Penulis: rohmana kurniandari | Editor: rohmana kurniandari
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat Politik sekaligus direktur Charta Politica, Yunarto Wijaya turut berkomentar perihal tindakan persekusi yang dialami Susi Ferawati di area Car Free Day.
Saat itu, Fera yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja sedang jalan santai bersama putranya di CFD Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/4/2018).
Tiba-tiba ia dihadang oleh sejumlah orang berkaus #2019GantiPresiden.
Menurut Yunarto atau yang akrab disapa Toto, tindakan tersebut merupakan kesalahan pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Mata Najwa bertajuk 'Bara Jelang 2019', Rabu (2/5/2018).
Baca: Fahri Hamzah Sebut Korban Persekusi Simpatisan Jokowi, Ini Jawaban Susi Ferawati
"Kalau kita lihat itu secara universal apa yang dilakukan itu jelas adalah tindakan yang harus kita kutuk bersama-sama," kata Toto.
Menurutnya, kejadian tersebut juga tidak bisa dibenarkan.
"Peristiwa itu tidak bisa dibenarkan. Itu poin pertama," ujarnya.
"Yang kedua, yang sangat disayangkan adalah kok kemudian dua kelompok ini dibiarkan," imbuhnya.
Sedangkan, diketahui dalam Peraturan Gubernur melarang adanyan kegiatan politik di tempat umum, seperti CFD.
"Aturannya ada, Pergub 12 2016 pasal 7 bawah CFD tidak boleh dilakukan untuk kegiatan politik.
Dan ada penjelasan di pasal 13 yang bertanggung di sini adalah pemprov di mana Bakesbangpol itu bertugas melakukan pengawasan," ungkap lulusan terbaik jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Menurutnya, jika terjadi sebuah kejadian yang tidak mengenakan, aparat harus terjun ke lapangan.
Ia juga turut menyalahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membiarkan kejadian tersebut.
"Ini ada ketidakhadiran negara dalam konteks ini Pemprov yang harus bertanggung jawab. Kenapa sampai itu terjadi," tegasnya. (TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)