Cerita Wan Gocap, Pria Dermawan yang Bagikan Uang Tengah Malam di Tanah Abang
Agus membawa istri dan dua anaknya naik bajaj dari rumah mereka di Gunung Sahari menuju Tanah Abang demi mendapat uang Wang Gocap. Siapa dia?
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
"Terkadang juga asistennya yang kasih dan Pak Hajinya cuma lihat saja dari mobil," terang Romlih.
Menginap sampai pagi
Seorang ibu rumah tangga asal Bekasi sampai membawa tiga anaknya.
Bermodalkan sarung untuk menutupi tubuhnya, ibu tersebut mengaku datang untuk mendapat uang dari Wan Gocap.
Tapi tak semua anaknya mau ikut ibunya ke Tanah Abang menunggu Wan Gocap.
Kadang kan suka enggak datang. Anak saya bilang, 'Enggak mau ah mah. Malas, bosan,'" cerita si ibu soal anaknya.
Meski ada puluhan orang yang senasib dengan si ibu, ketika pembagian uang semuanya berjalan tertib.
"Kita harus tertib enggak boleh acak-acakan," cerita si ibu.
Ia memutuskan ikut mengemper karena keadaan ekonominya lemah, terkadang untuk mencukupi hidup ia harus mencuci dan menggosok pakaian warga. Itu pun tidak setiap hari.
Suaminya sudah tak lagi bekerja sebagai petugas PPSU, sehingga si ibu harus ikut mencari pemasukan.
Si ibu tahu ada orang dermawan yang membagian uang tengah malam dari temannya yang tinggal di Jakarta.
Apa boleh dikata, si ibu kadang harus menerima ketika Wan Gocap tak datang dini hari itu.
Ia dan anak-anaknya terpaksa melanjutkan tidur sampai pagi untuk kemudian pulang ke Bekasi.
Tak hanya pengemis
Sudah dua bulan ini Darmin juga ikut mengemper di sana berharap uang pembagian Wan Gocap.