Calon Istri Dibakar

Sederet Fakta Sosok Stefanus yang Bakar Calon Istri: Jarang Bergaul Sampai Takut Tikus

Stefanus juga diketahui jarang pulang ke rumahnya yang berada di pemukiman padat penduduk tersebut.

ISTIMEWA
Stefanus dan Laura saat menghabiskan waktu bersama sebelum peristiewa tragis pembunuhan. 

Ia menusuk tubuh Laura sebanyak empat kali di dalam kamar rumah Laura di Jalan Alaydrus No. 69, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018) sekira Pukul 13.00 WIB.

Tak cukup sampai disitu, ia pun tega membakar dan membuang jasad Laura di kawasan Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.

Tentu saja hal itu membuat keluarga pelaku tidak menyangka kalau Stefanus tega berbuat sekeji itu.

"Siapa yang nyangka dia bisa setega itu, orang sama tikus aja dia takut banget," kata paman Stefanus, Angkoeh ditemui di rumahnya, Jalan Jembatan Hitam, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (7/5/2018).

Angkoeh menyebut Stefanus merupakan pribadi yang pendiam dan tertutup.

Dia menduga hal itu karena Stefanus kehilangan kehilangan sosok figur seorang ayah.

Mengingat, ayah Stefanus telah meninggal dunia sewaktu Stefanus masih kecil.

"Dia anaknya pendiam, enggak pernah cerita apalagi ngeluh sama sekali sama keluarga," ujar Angkoeh.

Angkoeh me‎ngakui kalau Stefanus sudah beberapa bulan ini tidak tinggal bersama orangtuanya di Kampung Janis, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

"Emang enggak pernah pulang. Kalau ditanya tinggal dimana, bilangnya nginep di apartemen temannya," kata Angkoeh.

5. Stefanus Telah Kenalkan Laura ke Keluarga

Stefanus bakar calon istrinya, Laura
Stefanus bakar calon istrinya, Laura (TribunJakarta.com/Muslimin Trisyuliono)

Stefanus (25) telah memperkenalkan Laura (41) ke keluarga besarnya sejak keduanya baru satu bulan resmi berpacaran.

Saat itu, Stefanus membawa Laura ke rumah pamannya yakni Angkoeh ketika sang paman sedang berulang tahun.

"Dia kan pacaran bulan Agustus. Nah pas saya ulang tahun bulan September, mereka berdua datang kasih kue ke saya. Itu pertama kali saya ketemu Laura," ujar Stefanus saat ditemui di rumahnya, Jalan Jembatan Hitam, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (7/5/2018).

Beberapa bulan setelah memperkenalkan Laura kepadanya, kemudian Stefanus kembali menghubunginya untuk meminta izin menikah dengan Laura.

Namun, saat itu Angkoeh tidak diberitahu kapan pernikahan tersebut akan dilakukan.

"Dia hubungin saya minta izin buat nikah. Tapi untuk waktu sama tempatnya saya belum dikasih tahu," kata Angkoeh.

Angkoeh mengaku baru mengetahui kalau keduanya akan menikah pada Agustus 2018 dari postingan di akun facebook Stefanus.

"Saya tahunya itu dari facebooknya dia. Sedangkan kalau keduanya sudah prewedding juga saya tahunya setelah kejadian ini," kata Angkoeh.

Telah diberitakan sebelumnya, Laura (41) telah dibunuh secara sadis oleh calon suaminya, Stevanus (25), warga Kampung Janis nomor 11, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Laura menghembuskan nafas terakhirnya setelah menerima empat tusukan ditubuhnya oleh Stevanus, usai melakukan sesi foto prawedding.

Diduga karena cekcok masalah biaya pernikahan, Stevanus tega menikam dan membakar kekasihnya meski usia mereka terpaut jauh. (TribunJakarta.com/Warta Kota)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved