Kisah Liem Sioe Liong dan Reformasi Mei 1998, Soeharto Masih Percaya Diri
Sebelum berangkat ke luar negeri, Liem berkunjung ke rumah pribadi Soeharto di Jl Cendana, Jakarta, untuk pamitan.
Sejumlah pusat perbelanjaan dijarah dan dibakar massa pada keesokan harinya.
Ketika itu Liem berada di Los Angeles (AS), ditemani sang istri, Lie Kim Nio, dan anak perempuan satu-satunya, Mira.
Istri dan anak-anak Anthony Salim sudah tinggal di Singapura.
Andree Salim, anak kedua Liem, bersama keluarganya, sebelum 13 Mei sudah berada di Singapura bersama sejumlah staf senior Salim Group.
Hanya Anthony yang masih berada di Jakarta, tinggal di kompleks rumah keluarga, kawasan Jl Gunung Sahari.
Baca: Penampilannya Saat Hadiri Wisuda Sang Putri Dikritik, Ussy Sulistiawaty Beri Respon Seneng Bacanya
Pada Rabu malam, Anthony tidak langsung pulang ke rumahnya seusai ngantor di Wisma Indocement, kawasan Jl Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta.
Mengikuti saran eksekutif kepercayaannya, Benny Santoso, ia menginap di Hotel Shangri-La, tak jauh dari Wisma Indocement.
Namun pada tengah malam Anthony memutuskan untuk pulang ke rumahnya karena merasa suasana sudah aman.
Pada Kamis, 14 Mei, di pagi hari, seorang penjaga kemanan kompleks tempat tinggal keluarga Salim memberi saran agar Anthony segera meninggalkan kawasan tersebut.
Tak melawan
Suasana sudah kacau balau.
Namun ketika Anthony meluncur ke kantornya di Wisma Indocement, tak ada hambatan apapun karena belum ada pemblokiran jalan.
Beberapa jam berada di kantor, Anthony mendapat telepon dari penjaga rumah.
Sang penelepon mengabarkan ada sekelompok pemuda berbadan kekar yang turun dari beberapa truk.
Mereka membawa jeriken berisi bahan bakar.
Kelompok itu memaksa masuk rumah mewah Liem.