Jadi Penghubung 2 Kelurahan, Pemkot Depok Abaikan Perawatan Jembatan Kuning di Cilodong
Seiring waktu, kondisi jembatan yang dapat dilintasi motor ini kian memburuk.
Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG - Jembatan Kuning di Kecamatan Cilodong merupakan jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Kalimulya dan Ratujaya.
Jembatan yang terletak di atas Kali Ciliwung ini beralaskan pelat besi memiliki lebar sekira 1,5 meter.
Ketua RW 04 Kelurahan Kalimulya Mardan mengatakan sebelum Jembatan Kuning berdiri, masyarakat membangun jembatan bambu sebagai akses penghubung.
"Dulu jembatannya pakai bambu, adanya di bawah. Waktu itu lagi darurat karena aksesnya hanya itu saja, enggak ada jalan lain. Baru tahun 1998 kita dapat bantuan dari pemerintah, jadi Jembatan Kuning ini dananya dari pemerintah," kata Mardan saat ditemui, Cilodong, Depok, Kamis (24/5/2018).
Menurutnya, Jembatan Kuning termasuk jembatan gantung terpanjang di Kota Depok.
Bila panjang jembatan gantung lain berkisar 30 meter, Jembatan Kuning memiliki panjang 61 meter.
Baca: Warga Manokwari Tolak Permintaan Maaf Lucinta Luna, Barbie Kumala Sari Ungkap Fakta Ini
"Jembatan ini paling panjang dibanding jembatan gantung lain. Panjangnya 61 meter, kalau yang lain panjangnya paling 30 meter. Dulu pekerjanya dari anggota Pramuka, pengerjaannya paling setengah tahun," ujarnya.
Seiring waktu, kondisi jembatan yang dapat dilintasi motor ini kian memburuk.
Warga sekitar Jembatan Kuning terpaksa merawat jembatan dengan cara dan dana seadanya.
"Sekarang kita susah dalam hal perawatan, jadi dari 1998 sampai sekarang enggak dapat bantuan sama sekali. Jadi bantuan dari pemerintah cuman dikasih pas awalnya saja. Jadi warga rawat sendiri, ya beginilah hasilnya, masih bisa dilewatin warga saja sudah masih bagus. Ini dipakai lewat motor juga," tutur Mardan.
Dikatakannya, saat awal berdiri, bagian bawah jembatan hanya ditopang kayu.
Baca: Patah Leher hingga Kerap Alami Halusinasi, Dwi Siti Korban Bom Tharim Akui Bicara dengan Mayat
Setelah lapuk dimakan usia, warga menggalang dana untuk mengganti kayu dengan pelat besi.
Kini, guna merawat jembatan, warga sekitar menggalang dana dari pengendara sepeda motor yang melintas.
Secara sukarela, pengendara menyumbangkan uang kepada warga yang berjaga di ujung jembatan.