Deretan Fakta Bocah Alif, Sahur Nasi dengan Garam: Orangtua Wafat dan Cerita Sedih Sang Nenek
Disitu ia menulis bahwa Alif hanya melaksanakan sahur dengan nasi dan garam, serta buka puasa hanya dengan air putih.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, KARAWACI - Media sosial diramaikan sebuah postingan seorang netizen bernama @tikalestariparmana yang membagikan sebuah foto anak kecil di dalam kereta
Dalam keterangan fotonya, Tika menuliskan percakapan antara dirinya dengan Alif (6).
Disitu ia menulis bahwa Alif hanya melaksanakan sahur dengan nasi dan garam, serta buka puasa hanya dengan air putih.
TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta mengenai Alif
1. Cerita Sang Nenek Sahur Pakai Nasi dan Garam

TribunJakarta.com pun melakukan penelusuran untuk mencari tahu keberadaan Alif, yang ternyata tinggak di daerah Karawaci, Tangerang.
Ditemui di gubuk kayu tempat tinggalnya, Alif tinggal berdua dengan neneknya bernama Heni (49), yang telah merawatnya sejak kecil.
Baca: 4 Fakta Wanita Lansia Tewas Bersimbah Darah di Rumah: Kronologi, Perhiasan Hilang dan Adik Histeris
Heni pun bersedia menceritakan kisah hidupnya dengan cucu laki satu-satunya tersebut.
"Iya kalau dibilang sahur pakai nasi dan garam memang benar, karena saya juga kerja serabutan bantu-bantu di rumah orang," ucap Heni di gubuk kayunya, Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018).
Ia menuturkan, telah merawat Alif sejak usia Alif 11 bulan karena kedua orang tuanya telah wafat, karena kecelakaan sepeda motor.
Sejak saat itu, Heni merawat Alif dan membawanya pergi kemanapun dirinya bekerja.
Heni juga menuturkan, dirinya tidak bisa menyekolahkan Alif di Taman Kanak-Kanak karena keterbatasan biaya.
Baca: Terungkap Punya Ruang Khusus, Begini Kondisi Rumah Mewah Roy Kiyoshi
Seharusnya, Alif sudah mengenyam pendidikan di Taman Kanak-Kanak, dan tepat pada bulan Agustus 2018 nanti dirinya akan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Dasar.
Ditemui TribunJakarta.com, tidak tampak kesedihan di raut wajah Alif, dirinya tetap ceria seperti anak-anak seusianya.
Heni menuturkan, dirinya pun kerap kali menutup kesedihan yang mendalam di hadapan cucunya.