Densus 88 Cokok Pedagang Seluler Saat Hendak Istirahat, Diduga Mekanik Elektro Jaringan Teroris
Detasemen Khusus (Densus) 88 kembali beraksi di Probolinggo. Kali ini giliran pria berinisial WS, pedagang handphone
TRIBUNJAKARTA.COM, PROBOLINGGO - Detasemen Khusus (Densus) 88 kembali beraksi di Probolinggo.
Kali ini giliran pria berinisial WS, pedagang handphone yang digelandang.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal menyatakan penangkapan dan penggeledahan WS terjadi di sebuah rumah, jalan Brantas, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Ia menyebut tidak ada kendala yang berarti dalam penangkapan dan penggeledahan di rumah yang bersangkutan.
"Sudah selesai, terduga teroris WS dan sejumlah barang buktinya sudah dibawa Densus," kata Alfian usai kegiatan, Kamis dini hari (31/5/2018).
Ia mengungkapkan tidak ada perlawanan dari yang bersangkutan. Saat digerebek, yang WS hendak beristirahat.
"Yang dikhawatirkan adalah WS ini menyimpan bahan peledak. Dan alhamdulillah setelah kami geledah kurang lebih 1 jam 30 menit, kami tidak menemukan tanda - tanda bahan peledak yang berbahaya," terangnya.
Perwira berpangkat tiga melati ini memastikan penangkapan WS ada kaitannya dengan penangkapan empat terduga lebih dulu diamankan satu hari sebelumnya di Probolinggo.
Namun, ia enggan menyebutkan detail apa kaiatannya. Secara tersirat Alfian mengungkapkan bahwa WS merupakan ahli elektro.
"Dia sangat paham tentang elektro. Makanya dia buka konter hp ini. Nah, di kelompok ini, dia mekanik elektro, semacam ahlinya- lah kalau boleh dikatakan. Dia yang mengatur untuk urusan itu," urainya.
Kurang lebih 90 menit, Densus 88 Antiteror menggeledah isi ruko milik WS. Selanjutnya, terlihat Densus mengamankan sejumlah barang bukti dari dalam ruko tersebut.
Informasinya, barang bukti yang diamankan di antaranya satu busur panah, satu buku At Tauhid karangan Abu Bakar Ba'asyir, satu buku karangan Aman Abdurrahman, satu keping CD, satu laptop, dua Hp merek nokia, dua buku tabungan, satu teleskop, satu senapan angin, dan satu lisan sasaran tembak.
"Barang bukti dan yang bersangkutan sudah dibawa Densus 88 Antiteror untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Alfian.
Namun, ia lagi-lagi tidak merinci secara detail apa peran dan tergabung dalam kelompok apa WS ini.
"Semua kewenangan termasuk ranah pemeriksaan lebih lanjut ada di Densus dan Mabes Polri. Kami di sini hanya bantu back up pengamanan saat penangkapan saja," tegasnya.
Ia meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang. Ia menyadari, ternyata banyak orang yang berasal atau lebih tepatnya tinggal di Probolinggo yang diamankan Densus 88 antiteror belakangam ini, semenjak meledaknya teror bom di Surabaya dan Sidoarjo beberapa waktu lalu.
"Tetap tenang, masyarakat bersama Polri. Kami akan selalu mengedepankan situasi kamtibmas aman, lancar, dan selalu terkendali," pungkasnya.
Densus 88 Antiteror panen tangkapan terduga teroris di wilayah Probolinggo sejak Selasa-Rabu malam.
Catatan Surya.co.id , selama 2x24 jam, Densus berhasil membekuk lima orang di Probolinggo yang diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme.
Mereka adalah Gatot Sulistio (54), warga Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, kakak beradik Kamal (52) dan Karibun Subagio (48), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron.
Baca: Diprediksi Naik 15 Persen, Ini Strategi Operator Tol Cipali Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2018
Ketiganya diamankan pada Selasa (29/5/2018) malam di rumahnya masing-masing. Selanjutnya, Rabu pagi (30/5/2018), satu terduga teroris diamankan kembali. Dia adalah Bukhori (48) asal Desa Pegalangan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.
Dari total lima terduga teroris yang diamankan, masing-masing memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda.
Ada yang jual madu, tukang potong rambut, hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.