Nikmati Keindahan Alam di Watu Payung, Ternyata Segini Harga Tiketnya!
Watu Payung menawarkan pemandangan suasana alam pedesaan berlatar sungai Oya yang mengalir di bawahnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - KABUPATEN Gunungkidul identik dengan objek wisata pantainya.
Akan tetapi saat ini muncul obyek wisata alternatif seperti objek wisata Watu Payung.
Obyek wisata ini terletak di Padukuhan Turunan, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang.
Tempat ini bisa menjadi alternatif wisata Anda saat liburan Lebaran esok.
Watu Payung menawarkan pemandangan suasana alam pedesaan berlatar sungai Oya yang mengalir di bawahnya.
Tempat ini berupa objek wisata gardu pandang.
Baca: Tampik Kabar Bangkrut, Billy Syahputra Beli Dua Mobil Baru, Reaksi Hilda Vitria Jadi Sorotan Netter
Pemandangan yang ditawarkan berupa hamparan perbukitan barat Gunungkidul yang memberikan suasana berbeda.
Nama Watu Payung sendiri diambil dari ikon tempat ini, yakni berupa batu dengan bentuk melebar layaknya payung.
Seorang pengunjung Watu Payung, Vian warga dusun Singkil, Desa Giring, Kecamatan Paliyan mengatakan, obyek wisata ini sangat indah saat dikunjungi pada pagi hari.
”Watu Payung pemandangannya sangat bagus saat pagi hari sebelum jam 7 pagi, bisa melihat matahari terbit, lalu di hamparan bukit ada seperti awannya,” katanya.
Ia menambahkan di obyek wisata ini sangat baik untuk melakukan swafoto karena pemandangan dan kreativitas pengelola objek wisatanya.
"Latar belakangnya bagus buat selfie, lalu pengelola juga kreatif karena pengelola membuat ornamen-ornamen dari ranting pohon berbentuk seperti kapal dan menara," tuturnya.
Namun demikian, menurutnya masih ada kekurangan di obyek wisata ini yakni masih kurangnya toilet umum, dan kurangnya rambu-rambu keselamatan karena tempat ini berupa tebing.
”Kalau untuk foto harus bergantian karena ramaI pengunjung saat hari libur, kalau terlalu penuh pengunjung keindahan fotonya berkurang. Untungnya parkiran muat banyak kendaraan,” katanya.
Baca: Pamer Video Banjir Air Mata Lihat Sang Putra Wisuda, Nindy Ayunda Di-Bully Netter, Kok Bisa?
Sementara itu dari pihak pengelola, Dwi Priya Saputra mengatakan, tempat wisata ini baru dibuka pada 3 Mei 2018 lalu.