Arus Balik di Terminal Pulo Gebang Mayoritas Asal Jawa Tengah dan Jawa Timur
"Kami perkirakan, jumlah penumpang arus balik dua kali lebih banyak dibandingkan arus mudik," ujar Ismanto.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Lonjakan pemudik pada arus balik di Terminal Pulo Gebang sudah terjadi sejak H+1 Lebaran, tepatnya pada Minggu (17/6/2018).
Penumpang bus yang datang di Terminal Pulo Gebang, mayoritas merupakan pemudik yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Jawa Tengah 64 persen, Jawa Barat 19 persen, Jawa Timur 16 persen, Banten dan Sumatera 0 persen," ujar Kepala Terminal Pulo Gebang, Ismanto di Cakung, Jakarta Timur.
Baca: Beroperasi, Kereta Bandara Akan Diintegrasikan dengan Kereta Jarak Jauh di Stasiun Bekasi
Berdasarkan data yang terdapat di pusat informasi, jumlah kedatangan pemudik di Terminal Pulo Gebang sejak Minggu (17/6/2018) hingga Senin (18/6/2018), sebanyak 5.810 pemudik dan 322 armada bus.
Ismanto memprediksi, puncak arus balik di Terminal Pulo Gebang akan terjadi dua kali karena perbedaan hari masuk antara pegawai pemerintahan dan swasta.
Baca: Vidi Aldiano Pamer Foto Sosok Ini Hingga Akui Gladi Resik, Tasya Kamila: Ga Sabar Nunggu Undangan
"Persiapan sama seperti arus mudik tidak ada hal yang berbeda, kalo puncaknya sendiri mungkin Sabtu depan, tapi kalo untuk yang pegawai pemerintah Tanggal 20 nanti mungkin sudah terlihat arus mudik, kalo yang bukan pemerintahan antara Jumat-Sabtu," ujar Ismanto
Ia juga menambahkan, jumlah pemudik saat arus balik akan meningkat dua kali lipat ketimbang arus mudik, karena sebagian besar pemudik akan membawa keluarga atau kerabatnya menuju ibukota.
"Kami perkirakan, jumlah penumpang arus balik dua kali lebih banyak dibandingkan arus mudik," ujar Ismanto.