Menginap di Dermaga Tepi Danau Toba, Maria Berdoa Panggil Roh Suaminya

"Ini namanya Mangelek. Seperti memanggil roh agar jasad suami saya timbul ke permukaan," ujarnya dengan mata sembab.

Editor: Wahyu Aji
TRIBUN MEDAN
Keluarga korban menunggu di pinggir Danau Toba terkait kabar kerabatnya yang hilang, Jumat (22/6/2018).    

Bahkan, menurutnya, alat canggih dan personel yang mencapai ratusan orang belum memberi tanda-tanda ada harapan.

Selain Maria, puluhan keluarga korban KM Sinar Bangun memilih untuk bertahan di Dermaga Tigaras, Mereka rela panas-panasan di bawah terik matahari untuk menanti kapal yang datang membawa korban hilang.

Pemerintah Kabupaten Simalungun telah mengarahkan keluarga korban untuk menunggu di RSUD Rodenhaim Pematangraya.

Namun, beberapa keluarga memilih bertahan di Dermaga Tigaras. Mereka menggelar tikar dan makan di pinggir danau.

Maria mengatakan, lebih baik menunggu di sini dibanding tak ada juga yang ditunggu di RSUD Rodenhaim Pematangraya.

"Lebih baik di sini kami nunggu dibanding di sana. Kami duduk di sini. Kami nggak mengganggu petugas," katanya.

Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih mengimbau keluarga korban untuk langsung menuju posko yang telah disediakan.

"Kalau di sana kita sudah sediakan makanan dan minuman. Jadi, lebih enak di sana," katanya.

Marsinti Nainggolan, yang mencari anaknya Sahala Pardamean Girsang, berharap tim bekerja cepat.

Dia juga membutuhkan penjelasan dari tim untuk perkembangan pencarian.

Hingga pencarian ke lima, Basarnas masih mencari 184 korban yang hilang.

Petugas baru menemukan 22 korban dengan rincian 19 selamat termasuk nahkoda KM Sinar Bangun, dan tiga penumpang meninggal.
Perwakilan Keluarga

Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi memerintahkan Kepala Posko SAR Gabungan untuk membawa perwakilan keluarga korban kapal KM Sinar Bangun ikut bergabung dan melihat langsung upaya pencarian korban hilang di perairan Danau Toba.

Dipandu Kepala Basarnas Parapat Torang M Hutahean, sekira pukul 12.30 WIB, para keluarga korban tersebut pun berangkat dari Pelabuhan Tigaras. Saat di perjalanan, keluarga korban yang naik KMP Sumut I, mendapat penjelasan secara terperinci proses pencarian oleh Tim SAR Gabungan. Pencarian menggunakan peralatan canggih pun mereka paparkan kepada keluarga korban.

Tim Gabungan Pencarian Korban KM Sinar Bangun mengerahkan dua alat canggih, Multibeam Echosounder dan Side Scan Sinar di Dermaga Tigaras, kemarin.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved