Pesan Mantan Rocker Harry Moekti: Tak Ada Bunga, Bendera Kuning Hingga Teruskan Jalan Berdakwah
Pria kelahiran Kota Cimahi yang memiliki nama asli Hariadi Wibowo ini, sebelumnya terkena stroke.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, CIMAHI - Mantan musisi Rock Indonesia yang telah berhijrah, Ustaz Harry Moekti meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi, Minggu (24/6/2018) malam.
Pria kelahiran Kota Cimahi yang memiliki nama asli Hariadi Wibowo ini, sebelumnya terkena stroke.
Harry Moekti terserang stroke ketika berada di Hotel The Edge, Jalan Baros, Kota Cimahi.
Baca: Hari Ini, Gunung Anak Krakatau Erupsi Setinggi 1000 Meter, Status Waspada
Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Dustira.
Namun ketika di rumah sakit tersebut, dokter yang menangani ustaz Harry Moekti menyatakan ustaz yang berusia 63 tahun itu meninggal dunia.
TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta mengenai meninggalnya Harry Moekti.
1. Rencana Harry Moekti Akan Berdakwah di Cimahi

Adik kandung ustaz Harry Moekti, Chandra Moekti mengatakan, sebelum meninggal rencananya ustaz Harry Moekti akan berdakwah di Masjid ABRI Kota Cimahi.
"Besoknya, Hari Senin (25/6/2018) pukul 09.00 WIB kang Harry akan berdakwah, jadi oleh panitia diinapkan di Hotel The Edge," ujarnya saat ditemui di rumah kakak almarhum, di Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Kota Cimahi, Minggu (24/6/2018).
Ia mengatakan, Ustaz Harry Moekti tiba di hotel pukul 20.00 WIB, tidak lama dari itu ia mendapat kabar dari istrinya bahwa Harry Moekti mengalami stroke.
Kemudian, lanjut Chandra, Ustaz Harry Moekti langsung dibawa ke Rumah Sakit Dustira dan masuk IGD sekitar pukul 20.30 WIB.
Baca: Baru Syuting di Studio Alam Lagi, Luna Maya Geram Banyak Sampah dan Plastik
"Tidak lama kemudian, pukul 20.49 WIB, pihak kedokteran menyatakan meninggal," katanya.
Kemudian almarhum dibawa ke rumah kakaknya di Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Kota Cimahi untuk dimandikan dan disalatkan.
Pantauan Tribun Jabar, saat almarhum tiba di rumah duka, ratusan pelayat terus berdatangan untuk ikut melaksanakan salat jenazah di Masjid Kompleks tersebut.
Suasana duka terlihat menyelimuti pihak keluarga, teruma istri alhmarhum yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya
2. Pesan Harry Moekti untuk Keluarga

Sebelum meninggal, Ustaz Harry Moekti berpesan kepada keluarganya untuk meneruskan jalan berdakwah.
Pasalnya kegiatan sehari-hari mantan Rocker Indonesia itu saat ini adalah terus berdakwah.
Bahkan rencananya hari ini, Senin (25/6/2018), Ustaz Harry Moekti dijadwalkan mengisi Tausyah di Masjid ABRI Kota Cimahi.
"Pesan terakhirnya teruskan dakwah," ujar adik kandungnya, Chandra Moekti, saat ditemui di rumah kakak almarhum, di Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Kota Cimahi, Minggu (24/6/2018).
Selain itu, lanjutnya, sebelum meninggal, almarhum berpesan, jika meninggal melarang keluarganya untuk menutupinya dengan kain samping.
"Beliau meminta jangan ditutupi kain samping jika meninggal. Tapi harus ditutupi bendera Rasululloh SAW yang bertuliskan laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah," ujarnya.
Kain tersebut, kata Chandra, merupakan bendera Arroya yang berwarna hitam bertulisan putih yang diminta almarhum satu bulan sebelum meninggal.
Kalimat pada bendera itu, kata Chandra, akan menyelamatkan umat jika umat muslim berpegang teguh pada kalimat tersebut.
Sementara disekitar rumah duka, tidak terlihat dipasang bendera kuning seperti biasanya untuk ciri ada orang yang meninggal.
"Beliau juga meminta jangan dipasang bendera kuning karena itu bukan tata cara orang muslim, makanya tadi saya meminta untuk tidak dipasang bendara kuning," katanya.
3. Tak Ada Bendera Kuning

Mantan rocker ternama, Harry Moekti tutup usia pada Minggu (24/6/2018) malam di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi sekitar pukul 20.49 WIB.
Harry Moekti mengalami stroke ketika berada di Hotel The Edge, Jalan Baros, Kota Cimahi.
Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Dustira.
Saat di rumah sakit, dokter menyatakan Harry Moekti telah meninggal dunia.
Jenazah Harry Moekti dimandikan dan disalatkan di rumah duka, Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Cimahi.
Bila sesuai rencana, jenazah akan dimakamkan di Bogor pada hari ini, Senin (25/6/2018).
Sebelum meninggal, Harry Moekti disibukkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan dakwah.
Saat menginjak usia empat puluh tahun, Harry Moekti hijrah dan menjadi ustaz.
Sampai akhir hayatnya, Harry Moekti tak melupakan dakwah.
Hal tersebut ia sampaikan pada pesan terakhirnya.
"Pesan terakhirnya teruskan dakwah," ujar adik kandung Harry Moekti, Chandra Moekti saat ditemui di rumah duka, Minggu (24/6/2018).
Beberapa hal disampaikan oleh almarhum sebelum ia meninggal.
Harry Moekti tak ingin ditutupi oleh kain samping.
Ia melarang keluarganya untuk melakukan hal tersebut.
"Beliau meminta jangan ditutupi kain samping jika meninggal. Tapi harus ditutupi bendera Rasululloh SAW yang bertuliskan laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah," ujar Chandra.
Bendera Rasulullah yang dimaksud, kata Chandra, merupakan bendera Arroya berwarna hitam dan bertuliskan putih.
Kalimat pada bendera tersebut, ujarnya, akan menyelamatkan umat muslim jika berpegang teguh pada kalimat tersebut.
Harry moekti juga melarang dipasangnya bendera kuning.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, tak ada pemasangan bendera kuning di sekitar rumah duka.
"Beliau juga meminta jangan dipasang bendera kuning karena itu bukan tata cara orang muslim, makanya tadi saya meminta untuk tidak dipasang bendara kuning," katanya.
Ustaz Harry Moekti sebenarnya akan berdakwah pada hari ini, Senin (25/6/2018) di Masjid ABRI kota Cimahi.
Maka dari itu, pria berusia 63 tahun tersebut menginap di Hotel The Edge.
4. Harry Moekti Dimakamkan dekat Pusara Kakek dan Neneknya

Jenazah mantan penyanyi rocker 80an yang kini menjadi seorang pendakwah Harry Moekti dimakamkan di pemakaman keluarga di kawasan Pasir Kuda, Cikretek Bogor.
Jenazah tiba dari rumah duka di Cimahi pagi ini sekira pukul 08.00 WIB.
Sambil diiringi warga kampung Pasir Kuda jenazah Harry Moekti dimakamkan di dekat pusara mendiang kakek dan neneknya.
Kerabat dekat dan para jamaah turut menghantarkan alm Harry Moekti ke peristirahatan terakhirnya.
"Diiringi orang sekampung, dan keponakan dari Cimahi," ucap kang Pupung Apun saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikretek Bogor, Senin (25/6/2018).
"Keluarga juga ada anak paling besar, anak kedua masyarakat dan ustadz," tambahnya.
Sebelumnya almarhum Harry Moekti dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Cimahi pada Minggu 24 Juni 2018 malam pukul 20.59 WIB, karena serangan jantung.
Jenazah dibawa ke Kampung Pasir Kuda Cikretek Bogor untuk dan kemudian makamkan sekira pukul 08.30 WIB. Usai disalatkan dan dimandikan di Pesantren Al Inayah
5. Harry Moekti Berpesan Tak Taburi Bunga di Makamnya

Almarhum Harry Moekti sempat berpesan kepada sang adik Pupung Apun untuk tidak menaburkan bunga kemakamnya.
Selain itu alm Harry Moekti tak ingin jenazahnya dibalut dengan kain batik, serta tidak ingin ada bendera kuning.
Dirinya ingin ada bendera Al Liwa - Ar Rayah atau bendera hitam putih berlafalkan Laillahaillallah.
"Beliau pesan, (kalau meninggal) jangan ditutupi dengan batik dan jangan ada bendera kuning. Tutupi dengan Al Liwa-Ar Rayah," kata sang adik Pupung Apun saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikretek Bogor, Senin (25/6/2018).
"Dan tidak mau pakai bunga, karena menurutnya bunga lambang kebahagiaan, batu nisan juga nggak mau, sudah lama pesannya," katanya.
Mantan rocker tahun 80an yang kini hijrah menjadi seorang ustadz, Harry Moekti menghembuskan nafas terakhirnya karena serangan jantung.
Almarhum Harry meninggal pada Minggu 24 Juni 2018 pukul 20.59 WiB, di kediamannya yang berada di Cimahi, Bandung.
Jenazah dikemudian dibawa ke Kampung Pasir Kuda Cikretek untuk dikuburkan di pemakaman keluarga.
Sekira pukul 08.00 WIB jenazah tiba dan pukul 08.30 jenazah dimakamkan diiringi warga sekitar keluarga dan para kerabat.
6. Harry Moekti Sempat Meminta Maaf
Ada sejumlah sikap dari Harry Moekti yang dirasa tak biasa oleh istri, anak dan adiknya sebelum menghembuskan napas terakhir.
Istri Harry Moekti, Ummi Aulia bercerita suaminya mengajak ke Bandung untuk mengisi tausyiah.
Menurut Ummi Aulia, Harry Moekti memang sering mengajak dirinya juga anak.
Sebelum menuju hotel yang disediakan panitia acara tausiyah, kata Aulia, ia dan keluarga sempat diajak Harry Moekti untuk makan di sebuah restoran.
Namun saat hendak ke hotel, Harry Moekti enggan turun dari mobilnya dan meminta istri untuk mengantar ke tukang cukur.
"Saya datengin suami ke mobil, yuk kamarnya udah siap, kita turun yuk, terus suami saya bilang gini, 'Mom, anterin dulu yuk ke tukang cukur,' itu jam 17.00 WIB sore," ujar sang istri saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya di Bogor, Senin (25/6/2018).
Sempat ragu ada tukang cukur yang masih buka, Harry Moekti menceritakan kepada Aulia bahwa ada tukang cukur langganan sejak kecil bersama ayahnya.
Usai dicukur, Aulia bersama Harry Moekti beranjak ke hotel, tiba-tiba saja almarhum memeluk sang istri.
"Tiba-tiba suami saya meluk saya, beliau bilang maafin Abi ya, saya juga gitu, minta maaf gitu, padahal kalau dipikir-pikir lebaran kemarin kan udah ya, kok tiba-tiba minta maaf," kata Aulia dengan mata berkaca-kaca.
7. Sang Anak Menangis Ceritakan Pesan Harry Moekti
Fakih Zulfikar, putra pertama Harry Moekti tak mampu membendung air mata ketika menceritakan pesan terakhir dari sang ayah.
Fakih yang kini sudah berkeluarga dan tinggal bersama istri serta anaknya, masih ingat betul ketika Harry Moekti tiba-tiba saja memeluknya.
Menurutnya, selama beberapa waktu belakangan ia amat jarang bertemu dengan ayahnya karena kesibukan masing-masing.
Fakih bercerita, ketika itu ia dipeluk oleh Harry Moekti dan disuruh pulang untuk menemui ibunya, Ummi Aulia.
"Saya dipeluk, pulang sana, temui ibumu, minta maaf pada ibumu. 'Kalau Abi udah gak ada, kamu jadi kepala keluarga, buat menggantikan Abi', adek-adek saya, ibu saya," kata Fakih sambil berurai air mata.
Kenangan tak terlupakan sebelum meninggal, lanjut Fakih, ialah ketika Harry Moekti memeluk cucunya dan meminta untuk difoto berdua.
Adik almarhum, Moekti Chandra mengatakan bahwa almarhum meninggal bukan karena stroke melainkan serangan jantung di hotel saat hendak mengisi tausiyah.
8. Harry Moekti Tak Pernah Minta Bayaran Saat Berdakwah
Semasa hidupnya dalam menjalankan dakwah, Ustadz Harry Moekti tidak pernah meminta bayaran.
Hal tersebut diungkapkan sang adik sekaligus asisten almarhum, Pupung Apun.
Dikatakannya Ustadz Harry Moekti selalu menolak untuk diberi bayaran.
"Pada dasarnya selama saya enam tahun jadi asistennya, beliau tak pernah nerima bayaran. Kalau ditanya bayaran berapa (untuk dakwah) beliau gak pernah jawab," kata Pupung Apun saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikreteg Bogor, Senin (25/6/2018).
Biasanya beliau hanya menerima fasilitas berupa tempat menginap dan transport, itupun jika ada panggilan dakwah di luar kota.
Baca: Remaja Mabuk Palak dan Pukuli Satpam Pasar Tanah Tinggi Tangerang
"Kecuali kalau ke luar kota kan ada transport dan hotel untuk menginap ya. Itipun tidak lebih. Kalau ada infak kan itu urusan mereka, tapi kita tidak pernah berpikir soal itu," jelasnya.
Mantan rocker era 80an Harry Moekti meninggal pada Minggu malam 24 Juni 2018 karena serangan jantung.
Sebelumnya Harry Moektri diagendakan untuk mengisi ceramah di daerah Cimahi, Bandung. Namun beberapa jam sebelum dakwah dirinya sudah menghembuskan nafas terakhir. (Tribunnews.com/Tribun Jabar/Tribunnews Bogor)