Banyak Jajanan Baru, Pedagang Kembang Tahu Menjerit
Menurutnya, banyak penjual kembang tahu yang gulung tikar karena tidak sanggup bertahan dengan persaingan.
Penulis: Rafdi Ghufran Bustomi | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Buat kamu warga Ibu Kota saat ini mungkin kesulitan mencari pedagang kembang tahu.
Penjual kudapan yang terbuat dari kacang kedelai ini memang mampu menghangatkan tubuh penikmatnya ini mulai berkurang.
Kastra (43), satu di antara penjual kembang tahu yang masih eksis sampai sekarang mengatakan, salah satu alasan daganganya tersingkir karena banyak jenis jajanan baru.
"Soalnya ngga kaya dulu, sekarang kan makanan apa aja ada. Kalau dulu kan tertentu, paling bakso, kalau sekarang kan makanan udah banyak yang aneh-aneh," kata Kastra kepada TribunJakarta.com, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (6/7/2018).
• Cek Mobil Berhenti di Bahu Jalan, Petugas Tol Cipularang Bantu Seorang Wanita Melahirkan di Mobil
Menurutnya, banyak penjual kembang tahu yang gulung tikar karena tidak sanggup bertahan dengan persaingan.
Kastra pun memilih bertahan berjualan kembang tahu karena dia sudah menjalani profesi tersebut sejak 26 tahun silam, sehingga enggan meninggalkan pekerjaannya.
"Saya udah 26 tahun usaha begini, mau berhenti juga sayang ninggalinnya," katanya.
Meskipun sudah melewati masa jayanya, kembang tahu masih jadi kudapan yang dirindukan oleh banyak penggemarnya.
Kastra pun sering bertemu dengan pembeli yang secara langsung mengungkapkan hal tersebut kepada dirinya.
"Sering juga ketemu pembeli-pembeli yang pas beli bilang kangen sama jajanan kembang tahu," katanya.
• Pembunuh Berantai Ini Memutilasi dan Menjual Daging Korbannya dalam Bentuk Burger
Kastra menjual satu kembang tahu dengan harga Rp 7 ribu.
Dalam satu hari dia mampu menjual sebanyak 50 mangkok kembang tahu dengan berjualan dari pagi hingga petang
Kastra juga mengaku kembang tahu yang dijual dirinya merupakan hasil olahan sendiri.