Raih Gelar Doktor di Rusia dan Terbitkan Lebih dari 20 Buku, Adik Pramoedya Toer Kini Jadi Pemulung

Adik sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer, Soesilo Toer menjadi pemulung meski dirinya meraih gelar doktor dari Rusia.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
YouTube
Soesilo Toer 

TRIBUNJAKARTA.COM - Adik sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer, Soesilo Toer menjadi pemulung meski dirinya meraih gelar doktor dari Rusia.

Diketahui, Pramoedya Ananta merupakan seorang pengarang paling produktif dalam sejarah sastra Indonesia.

Pramoedya juga telah menerbitkan 50 karya sastra.

Meski nama sang kakak terkenal, namun siapa sangka kehidupan adik Pramoedya kini menjadi pemulung.

Soesilo Ananta Toer merupakan adik kandung sastrawan Pramoedya yang menyandang gelar master University Patrice Lumumba dan doktor di bidang politik dan ekonomi dari Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov Uni Sorviet (Rusia).

Tak hanya itu,dirinya juga telah menulis lebih dari 20 buku diantaranya berjudul Dunia Samin dan Bersama Mas Pram.

Dilansir TribunJakarta.com dari YouTube Channel Trans 7 Official pada Selasa (10/7/2018), Soesilo Toer hadir menjadi bintang tamu di acara tersebut.

Soesilo menuturkan, usianya kini sudah 81 tahun dan sudah mengalahkan Pramoedya dalam umur.

Lomba Makan Cabai, Pria Ini Habiskan 50 Cabai Selama Semenit

Soes panggilan akrabnya menyatakan, kegiatannya saat ini menjadi pemulung meski mendapat gelar doktor.

Ternyata ada alasan di balik kegiatannya itu, Soes mengatakan, ia mengingat kata-kata Socrates.

"Ketika Socrates mau minum racun pohon cemara karena dihukum oleh pemerintah Yunani Kuno karena mempengaruhi generasi muda, dia harus dihukum mati. Karena sudah tua, dia boleh memilih sendiri cara bunuh diri yakni dia minum racun pohon cemara. Dia ditunggui sama kerabat terdekatnya sampai menangis. Dia malah ketawa," jelasnya.

"Socrates mengatakan 'kenalilah dirimu karena kematian kenikmatan yang abadi', itu saya pungut, saya balik. 'Kenalilah diriku karena memulung kenikmatan yang abadi," sambungnya.

Umrah Pertama Kali Bareng Anak, Rossa Dapat Doa dari Buah Hati Ibu Pasti Happy

Saat ditanya kenikmatannya soal kegiatan memulung, ia mengatakan karena Deddy (selaku host Hitam Putih) belum merasakannya.

Terlebih apabila cuaca hujan, Soes menyatakan, kegiatan memulungnya lebih nikmat.

Pasalnya, apabila hujan pemulung menjadi kurang sehingga dirinya mendapat lebih banyak hasil.

"Terus kalau mulung itu ambil dari tempat sampah atau jalanan?," tanya Deddy.

"Ya di jalan saya ambil, di tempat sampah juga diambil. Saya naik motor," bebernya.

Disebut Berpindah Haluan Politik dari Prabowo ke Jokowi, Mahfud MD: Tidak Ada Tempat yang Abadi

Kegiatannya menjadi pemulung saat ini membuat banyak orang mengkritiknya karena gelar yang disandang dianggap tak sesuai dengan pekerjaannya kini.

"Kalau mereka mengatakan miskin, yang miskin itu dia. Miskin pengalaman, saya kaya pengalaman walaupun cuma kuli," paparnya.

"Saya juga pernah ke Kutub Utara sebagai kuli brigadir pembangunan Internasional," lanjutnya.

"Kenapa ilmu Kedoktorannya dipake, kan sayang?," tanya Deddy.

Soes mengatakan, ia merupakan warga negara yang patuh.

"Sebenernya secara hukum saya warga negara Belanda karena lahir tahun 1937. Belanda ngaku Indonesia tahun 1949. Semua yang lahir sebelum tahun 1949 merupakan warga Belanda," tukasnya.

"Orang sudah banyak tawari saya pekerjaan di Belanda tapi saya pilih pulang ke Indonesia karena patuh perjanjian sebelum saya ke luar negeri," sambungnya.

Saat dirinya telah di Indonesia, Ia mengaku paspornya dicabut karena dianggap pendukung pemerintah orde lama, Presiden Soekarno.

Ingin Alis Sempurna Tanpa Sulam dan Tato? Begini Caranya, Pakai Pena Tinta Alis!

"Jadi saya dianggap pro-Soekarno padahal saya anak buah Pak Harto," tuturnya.

"Waktu pembebasan Irian saya seorang letnan, batalyon serbaguna. Harusnya kan saya dapat bintang, saya malah dapat gepuk," lanjutnya.

Kini dirinya mengaku kehidupannya nyaman karena menemukan kenikmatan hidup.

Simak Videonya:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved