Dua Wanita Muda Ini DIpercaya Jadi Masinis yang Angkut Menteri Perhubungan Saat Uji Dinamis LRT

Mirantika adalah alumni Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, dan Dianita, alumni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Mirantika Kusuma Dewi (23), wanita muda yang dipercaya menjadi masinis uji dinamis kereta LRT, Minggu (15/7/2018) tadi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Mirantika Kusuma Dewi (23) dan Dianita Andriani (24) dipercaya menjadi masinis dalam uji dinamis satu rangkaian kereta light rail transit (LRT) yang mengangkut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (15/7/2018).

Uji rangkaian digelar di Stasiun Kelapa Gading Boulevard Jakarta Utara.

Dua wanita muda tersebut dipercaya oleh PT Jakarta Propertindo sebagai pengemudi kereta LRT lantaran almamater mereka yang berasal dari sekolah perkeretaapian serta kredibilitas mereka sebagai masinis.

Kebolehan Mirantika, alumni Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, dan Dianita, alumni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi, saat mengemudikan kereta LRT, terbukti.

Terbukti, pada saat uji dinamis tadi, mereka mengemudikan kereta secara aman dan lancar dengan kecepatan 30 km/jam dalam jarak tempuh lebih kurang 1 kilometer.

Ditemui TribunJakarta.com selepas uji dinamis, Mirantika menjelaskan sedikit soal rekruitmen serta proses latihan yang mereka jalani sebelum dipercaya membawa penumpang menggunakan kereta.

Dianita Andriani (24), wanita muda yang dipercaya menjadi masinis uji dinamis kereta LRT, Minggu (15/7/2018) tadi.
Dianita Andriani (24), wanita muda yang dipercaya menjadi masinis uji dinamis kereta LRT, Minggu (15/7/2018) tadi. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Menurutnya ada 25 orang yang dipercaya menjadi masinis LRT saat pengoperasiannya nanti.

Dari 25 masinis yang terpilih, enam di antaranya wanita, dan dua di antaranya Mirantika dan Dianita.

"Sebagian mengajukan, sebagian dipilih beberapa, karena kita kan operasinya sebentar lagi, jadi untuk kebutuhan SDM masinisnya juga kurang jadi sebagian ditunjuk," kata Mirantika.

Sebelum mengemudikan kereta LRT, Mirantika dan Dianita belajar jadi masinis menggunakan kereta api biasa.

Pasalnya, kereta LRT tidak tersedia di API Madiun, lokasi pelatihan mereka untuk mendapatkan sertifikat kelayakan menjadi masinis.

"Terus kita disertifikasi, sebelum ngoperasiin ini kita harus punya sertifikasi dari PT KAI. Untuk dapat sertifikasi itu kita pelatihannya di API Madiun. Untuk mempersingkat waktu juga karena deadline, jadi cuma sempet di Madiun, pakai kereta konvensional," jelas Mirantika.

Dalam pelatihan, hal yang paling penting mereka ketahui adalah seluk beluk kabin kereta. Terlebih kereta LRT terbilang merupakan sesuatu yang baru bagi dunia perkeretaapian nasional.

"Jadi kita benar-benar ngapalin cara-caranya, panel-panel di kabin, kita belajar dari nol lagi karena ini (LRT) baru. Yang penting utamanya kita tahu isi dalam kereta," ujar Mirantika.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved