Disebut Lalu Muhammad Zohri Orang Besar, Presiden Jokowi: Orang Besarnya Itu Zohri

Sebelum bertemu, juara lari dunia 100 meter putra ajang IAAF U-20 itu sempat menyebut Jokowi sebagai orang besar.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Lalu Muhammad Zohri (kiri/istimewa), Joko Widodo (kanan/Instagram @jokowi) 

-

TRIBUNJAKARTA.COM -- Satu hari setelah tiba di Indonesia, sprinter Lalu Muhammad Zohri diajak Presiden Joko Widodo keliling Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018).

Saat di Istana Kepresidenan, Jokowi tampak menyambut Zohri dengan menggunakan jaket Asian Games 2018 dan kemeja putih.

Sementara Zohri menggunakan jaket seragam atlet berwarna putih berpadu merah, lengkap dengan medali emas yang menggantung di lehernya.

Selain berfoto dan besalaman dalam istana, Zohri juga diajak Jokowi keliling istana dengan menggunakan mobil golf putih.

Sebelum bertemu, juara lari dunia 100 meter putra ajang IAAF U-20 itu sempat menyebut Jokowi sebagai orang besar.

Pernyataan itu juga menyebar ke pemberitaan media massa.

Bertemu dengan Jokowi, Lalu Muhammad Zohri Curhat Soal Lawan Berat di Asian Games 2018

Mengetahui hal tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan ada kekeliruan pada makna 'orang besar' tersebut.

Di akun Instagramnya, @jokowi, Rabu (18/7/2018) Jokowi menjelaskannya.

"Lalu Muhammad Zohri, juara dunia lari 100 meter usia di bawah 20 tahun kelahiran Nusa Tenggara Barat, sudah pulang ke Tanah Air. Rasanya ada yang mengganjal saat membaca wawancaranya di media. Kata Zohri, ia bangga apabila dapat bertemu dengan "orang besar". Siapa yang dia maksud orang besar itu? Presiden. Saya," tulis Jokowi pada keterangan foto yang menampilkan keduanya saat di dalam mobil golf putih.

Bertemu dengan Jokowi, Lalu Muhammad Zohri Curhat Soal Lawan Berat di Asian Games 2018

Jokowi mengaku bangga atas prestasi Zohri.

"Maka siang ini saya pun bertemu Zohri di Istana Kepresidenan Bogor. Ia datang dengan mengenakan jaket putih bawahan merah, berkalungkan medali emas yang diraihnya. Saya mengajak Zohri berkeliling halaman istana sembari berbincang-bincang. Sungguh saya bangga atas prestasi anak muda ini," tulis Jokowi.

Lebih lanjut ia justru merasa keliru dengan title 'orang besar' pada dirinya.

Bagi Jokowi, orang besar itu justru Zohri sendiri.

Sebab dengan keterbatasan fasilitas, ia tetap bisa menjadi juara dunia.

Lalu Muhammad Zohri Diajak Jokowi Keliling Istana Kepresidenan Bogor

"Tapi ini yang keliru. Orang besarnya itu bukan di sini. Bukan saya, tapi Zohri. Dialah orang besar itu. Karena dengan segala keterbatasan dan kekurangan fasilitas, dengan ambisi yang besar, kerja keras, dan kegigihan ia bisa menjadi juara dunia," papar Jokowi.

Jokowi pun berpesan pada Zohri untuk tidak berpuas diri, terlebih masih ada tantangan Asian Games 2018 di depan mata.

"Saya berpesan kepada Zohri agar tak lekas berpuas diri. Tetap giat berlatih menghadapi Asian Games 2018 dan pertandingan-pertandingan besar lainnya," tutup Jokowi.

Diketahui, Zohri yang mengenakan jaket putih dan celana olahraga berwarna merah tiba sekitar pukul 14.00 WIB dan‎ langsung disambut Jokowi, yang menggunakan jaket hitam Asian Games.

Dilansir dari Tribunnews, setelah memberikan keterangan pers secara singkat, Jokowi mengajak Zohri ke luar untuk menggunakan mobil golf berkeliling Istana Bogor.

PB PASI Tidak Bebankan Zohri Target Medali di Asian Games 2018, Ini Alasannya

Selama berkeliling dengan mobil golf, Jokowi terlihat mensopiri Zohri yang duduk di bangku penumpang.

Sesampai di halaman belakang Istana, Jokowi dan Zohri turun untuk berjalan kaki melihat-lihat halaman Istana yang menyatu dengan Kebon Raya Bogor.

Sekitar lima menit, Jokowi dan Zohri berjalan sembari berdusi secara personal terkait cabang olahraga yang digelutinya.

"Saya titip bahwa prestasi ini jangan berhenti, tapi terus ditingkatkan dengan kegigihan latihan, dengan jadwal latihan yang lebih padat lagi, sehingga kita harapkan nanti betul-betul baik," ujar Jokowi.

Zohri berhasil mengharumkan Indonesia setelah meraih medali emas dalam Kejuaraan Dunia Atletik lari 100 meter U-20 di Finlandia, Rabu (17/7/2018).

Pria berusia 18 tahun ini meraih medali emas dengan catatan waktu 10.18 detik.

Ia mengungguli para favorit juara seperti duo Amerika, Anthony Schwartz (10.22) dan Eric Harrison (10.22) serta sprinter Afrika Selatan Thembo Monareng (10.23).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved