Dirut Sebut Rumput Trotoar yang Halangi Akses Transportasi Massal Bukan Dibangun oleh MRT
PT MRT Jakarta bertanggung jawab sekira 1,2 kilometer terhadap penataan jalan dan pedestrian di sekitar stasiun.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Penataan ulang di Jalan Jenderal Sudirman, baik halte maupun trotoar menjadi perbincangan warga karena dinilai menyulitkan pejalan kaki atau penumpang yang hendak naik bus.
Hal tersebut dikarenakan rumput yang ditanam di bagian depan trotoar menghalangi warga mengakses transportasi publik.
Sementara itu, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang juga bertanggung jawab atas penataan jalan menjelang Asian Games 2018 mengatakan, trotoar tersebut diluar tanggung jawab dari PT MRT Jakarta.
"Teman-teman MRT Jakarta memang tidak memiliki kewenangan untuk menjawab pertanyaan itu karena memang itu bukan dibangun oleh MRT Jakarta," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di kantornya, Kamis (26/7/2018).
"Kalau kalian lihat bagian-bagian yang sedang dikerjakan ini adalah sebuah proses yang belum selesai. Tapi karena Asian Games, bagian-bagian ini harus ditata, seperti jalan yang lurus dan pedestrian," lanjutnya.
Sebelumnya, William mengatakan PT MRT Jakarta hanya bertanggung jawab pada lima stasiun utama yang ada di sepanjang 6 kilometer Jalan Sudirman-Thamrin.
• Disindir Najwa Shihab Sekarang Bapak Enggak Bisa Lari, Ini Reaksi Setya Novanto
PT MRT Jakarta bertanggung jawab sekira 1,2 kilometer terhadap penataan jalan dan pedestrian di sekitar stasiun.
"Stasiun Senayan ada 200 meter, Stasiun Istora ada 200 meter, Stasiun Bendungan Hilir 200 meter, Stasiun Setia Budi 200 meter, ada 4 stasiun di Jalan Sudirman. Kemudian ada stasium lagi di Jalan Sudirman yaitu Stasiun Dukuh Atas," paparnya.
Jadi untuk kegiatan Asian Games 2018 mendatang, ia memastikan yang menjadi bagian MRT adalah tidak mengganggu lalu lintas maupun kegiatan olahraga yang akan terjadi di Sudirman-Thamrin.
William mengatakan, untuk proyek yang belum di atas tanah yang belum selesai, pada saat pelaksanaan Asian Games 2018 akan ditutupi banner.
"Ini adalah beautifikasi yang dilakukan bahwa ada proyek yang sedang berjalan. Tertanggal 1 Agustus kita sudah diinstruksikan bahwa tidak ada lagi kegiatan proyek di tempat itu. Namun setelah Asian Games kita akan lanjutkan pembangunan itu," jelasnya.