Kini, Warga Binaan Bisa Transaksi Jual Beli Lewat Jeera Wallet

Adanya Jeera Wallet ini, penghuni lapas dan warga binaan dapat melakukan aktivitas jual beli dengan otentifikasi sidik jari mereka.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM luncurkan Jeera Wallet di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Senin (30/7/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPINANG - Direktorat Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, bekerjasama dengan Jeera Foundation, Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (KOPASINDO), dan Nuro, meluncurkan dompet elektronik, bernama Jeera Wallet.

Jeera Wallet adalah sistem manajemen dijital, yang diharapkan dapat membantu menyalurkan dan mengelola, berbagai hasil keterampilan warga binaan pemasyarakatan.

Direktur Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami menyampaikan, lapas di Indonesia kini memiliki citra yang negatif, karena banyaknya kasus penggelapan uang.

100 Warga Binaan Jalani Pelatihan Bina Konstruksi di Lapas Kelas I Cipinang

Oleh karena itu, berbagai usaha terkait pembinaan dan pengawasan harus ditopang dengan suatu terobosan sistem baru, terutama yang terkait dengan penyimpangan oleh peredaran uang tunai di dalam penjara

"Salah satu sistem manajemen dijital yang hari ini diluncurkan adalah dompet elektronik (Jeera Wallet)," ujar Utami di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Senin (30/6/2018).

Adanya Jeera Wallet ini, penghuni lapas dan warga binaan dapat melakukan aktivitas jual beli dengan otentifikasi sidik jari mereka.

Sehingga, digitalisasi dana tunai dapat diawasi keabsahan sumber dana dan kerahasiaan data pemilik akun.

Fahri Hamzah Beberkan Kondisi Kamar Setya Novanto di Lapas Sukamiskin

Selain itu, sistem ini tidak saja menunjang kegiatan penyelenggaraan kebutuhan sehari-hari, yang akan disediakan oleh Kopasindo, tapi juga berfungsi sebagai alat untuk mengawasi lalu lintas uang berbasis digital di dalam penjara.

"Dengan demikian tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam penjara karena selain tidak aman, juga berpotensi menjadi alat untuk penyelewengan. Penjara kini menjadi lingkungan cashless," ujar Utami.

Adanya Jeera Wallet pun, disebut dapat menyalurkan potensi kreativitas warga binaan di dalam penjara seluruh Indonesia.

Karena, hasil karya mereka akan meningkat kualitasnya dan diminati pasar, yang pada akhirnya menciptakan kesejahteraan bagi para warga binaan.

"Selanjutnya, sistem ini akan dapat ditumbuh-kembangkan sesuai dengan kebutuhan lapas di seluruh Indonesia," ujar Utami.

Menariknya, satu diantara pemrakarsa Jeera Foundation adalah Rino Lande, yang juga merupakan mantan warga binaan pemasyarakatan.

Ia menyampaikan, ekosistem dan pelayanan ini sangat cocok bagi warga binaan yang telah bebas, karena mereka dapat berusaha mandiri dengan menyalurkan hasil karya dan brand mereka sendiri.

"Yang menarik adalah seluruh solusi manajemen usaha dijital ini tidak menggunakan sumber dana negara. Jadi 100 persen swadaya Jeera Foundation. Sistem yang dikembangkan oleh Nuro sebagai kolaborator Jeera Foundation," ujar Rino.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved